• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Pelatihan Revisi Pengnikatan Kualitas Ikan Tuna Di Atas Boat 2018

    9/26/18, Rabu, September 26, 2018 WIB Last Updated 2018-09-26T15:00:08Z


    Banda Aceh - Aceh Nasional News Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) !berkejasama dan Kementrian Ristekdikti, UD Nagata, dan (PENATA) Persatuan Nelayan Tuna Aceh.
    Ketua Penata Muslim, Sekretaris T.Ayatullah.sebagai lembaga yang memiliki kepedulian terhadap nelayan tuna Aceh menyelenggarakan peningkatan kapasitas nelayan tuna di Aceh, Rabu, 26 Setp 2018 di dermaga Boat, Banda Aceh.

    Penyelenggara kegiatan, Syafaruddin Chan mengatakan ikan Tuna harus di kosongkan isi dalam perut terlebih dahulu baru dinginkan supaya tidak busuk tetap di grade A, jangan sampai di grade B,tidak bisa di Expor Lagi Misalnya  ke japan gagal semua karena tuna ini tidak bisa turun grade B dan C tuna tetap A pelaksanaan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill nelayan Aceh.ujar Syarifuddin Chan.

    “Kegiatan peningkatan kapasitas nelayan tuna ini kami laksanakan selama satu hari di gudang Cold Storage Ikan UD Nagata dengan menghadirkan 30 orang peserta yang merupakan nelayan tuna dan 5 orang buruh processing pengolahan tuna. Kami berharap dari proses pelatihan ini para peserta pelatihan akan mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keahliannya sebagai nelayan tuna, sehingga mempermudah kerja mereka," ujarnya.

    Lebih lanjut, Syafaruddin Chan memaparkan cara sederhana dalam menangani tuna agar menghasilkan tuna yang kualitasnya.

    “Salah satu materi dasar yang diajarkan pada kesempatan peningkatan kapasitas ini tentang teknik penanganan ikan tuna yang baik dan sesuai dengan standar Langkah sederhana yang harus dilakukan nelayan tuna mulai dari proses penangkapan, melumpuhkan ikan dengan  menusuk bagian titik lunak pada bagian atas kepala ikan tuna, mengeluarkan darah ikan melalui teknik sayatan pada bagian tubuh ikan, sampai pada proses penyimpanan ikan dalam pendingin yang membutuhkan  komposisi 70% es dan 30% air laut. Peserta juga diajarkan bagaimana mengunakan tehnologi GPS dan radio mobile agar memudahkan dalam pendeteksian ikan. Dengan pengetahuan dan keahlian tersebut  mereka dapat menghasilkan tuna yang berkualitas sehingga bisa berkompetisi dan menenbus pasar ekspor”, tegasnya.

    Pelatihan peningkatan kualitas nelayan tuna di UD Nagata Tuna
    “Peningkatan kapasitas nelayan tuna merupakan hal yang sangat penting dilakukan, Selama ini karena keterbatasan pengetahuan dan keahlian, nelayan di Banda Aceh mengalami kendala dalam menangani ikan tuna agar berkulitas. Kualitas tuna sangat perlu ditingkatkan agar memiliki nilai jual tingga dan dapat diekspor. Kami memberikan apresiasi kepada pihak Universitas  Syiah Kuala, UD Nagata dan Lembaga PENATA yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk nelayan tuna ini," ujar Dr.Syarifuddin Chan .
    Menurutnya, Kota Banda Aceh tidak memiliki gunung, sawah dan kebun yang luas, yang kita punya hanya laut dan ikan, maka mari kita optimalkan pemanfaatan potensi  laut yang kita miliki ini untuk mendukung peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Banda Aceh.

    "Pemerintah Kota Banda Aceh mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini karena sejalan dengan program kita dalam menurunkan angka kemiskinan yang tertera dalam visi-misi dan RPJM pemerintah serta juga mendukung percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Beberlanjutan (TPB)/SDGs yang menjadi acuan pemerintah dalam pembangunan secara global," tendasnya.

    Sementara itu Seketaris PENATA, Teuku Ayatullah Bani Baeit menyampaikan, pemanfaatan hasil laut akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi daerah adalah sumber daya alam, dan keberadaan laut penghasil tuna terbaik ini penjadi peluang bagi nelayan di Aceh untuk melakukan ekspor. Di saat yang sama juga menjadi peluang bagi Kota Banda Aceh untuk mengembangkan potensi kelautan nya yang dapat meningkatkan pendapatan daerah,” tegasnya.ujar Teuku Ayatullah (*)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini