Telah terjadi Kecelakaan di jalan lintas nasional Banda Aceh-Medan. Kecelakaan beruntun itu melibatkan lima kendaraan, tepatnya di Gampong Rambayan Mesjid, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, tiga orang tewas dan empat terluka dalam peristiwa ini.
"Kecelakaan beruntun ini menyebabkan tiga orang tewas dan tiga luka berat dan satu orang luka ringan. Dua orang tewas dilaporkan sebagai penumpang mini bus L-300, masing-masing Andika Yoga Fandana 28 tahun warga Seureuwei, Aceh Tamiang, dan Bahenol Wakidin 63 tahun warga Lhok Sukon, Aceh Utara."ujar Kasat Lantas Polres Pidie AKP Radhika Angga Rista.
Lanjutnya, satu orang lagi adalah M Hasan 35 tahun pengemudi becak roda tiga warga Gampong Paloh Kadeng Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie.
Adapun korban luka berat adalah Ridwan 54 tahun, pengendara becak mesin roda tiga warga Paloh Naleung, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie. Mahdi 48 tahun, sopir L300 warga Suka Makmur, Aceh Besar. M Nasir umur 25 tahun warga Sawang, Aceh Utara. Sementara yang mengalami luka ringan adalah Khadijah 38 tahun, warga Labuhan Raya, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur.
Kecelakaan beruntun ini bermula saat bus Simpati Star BL 7777 AA yang datang dari arah Medan dengan kecepatan tinggi sekitar pukul 05.30 WIB, Rabu 10 Oktober 2018.
Setiba di lokasi kejadian, Sempati Star yang dikemudikan Ridwan 31 tahun, warga Gampong Matang Kruet Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur tidak mengetahui di depannya ada dua becak barang dan sopirnya kaget sehingga hingga hilang kendali dan menabrak dua becak tersebut.
"Kemudian bus Sempati Star oleng ke kanan badan jalan dan menabrak mobil penumpang L 300 yang datang dari arah Banda Aceh menuju Medan," kata Kasat Lantas Radhika.
Di belakang L 300 nomor polisi BL 1887 AN yang dikemudikan Mahdi 48 tahun, warga Suka Makmur, Aceh besar itu, muncul truk barang jenis Mitsubishi Colt yang dikemudikan oleh Yusri Yunus 29 tahunwarga Gampong Cibrek, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie yang juga meneyenggol L 300 tersebut dari arah belakang.
Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) Aceh, Mulkan SE, M.Si AAAIK mengatakan, pihaknya telah bergerak cepat, untuk penanganan awal petugas Jasa Raharja kantor Pelayanan Sigli T.M Radhi telah mendatangi lokasi TKP dan mendata korban di rumah sakit. Serta berkoordinasi dengan Unit Laka Lantas di daerah tersebut.
Selanjutnya terhadap korban yang meninggal dunia akan diberikan santunan sebesar 50 jt diserahkan langsung kepada ahli waris korban yang sah sebagaimana diatur dalam UU No 33 Tahun 1964, sementara korban luka-luka yang dirawat dijamin penggantian biaya perawatan maksimal 20 jt.
"Kami dari PT Jasa Raharja menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang menimpa keluarga korban kecelakaan. Semoga dana santunan yang diterima dapat bermanfaat untuk keluarga yang ditinggalkan. Santunan yang dibayarkan oleh Jasa Raharja merupakan bukti nyata negara hadir dalam memberikan perlindungan kepada mereka yang mengalami musibah kecelakaan."tutup Mulkan (*)
