Banda Aceh | Acwh Nasional News
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aceh, H. Karimun Usman menilai. Bocornya draf (core-coret), tentang rencana rasionalisasi dan pergantian sejumlah nama tim ahli, tim asistensi dan staf khusus Gubernur Aceh Irwandi Yusuf ke publik dan wartawan, merupakan suatu sikap dan perbuatan yang ceroboh dari orang-orang atau pejabat di sekitar Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Alasannya, karena konsep itu baru tahap rencana, belum menjadi keputusan. Selain itu, rencana tersebut masih masuk pada katagori rahasia negara.
“Ini satu keceroban dari orang-orang yang diajak bicara oleh Plt Gubernur Aceh. Karena itu saya desak Pak Nova Iriansyah, mulai hari ini untuk mengusut, siapa yang membocorkan itu ke luar. Ini rahasia negara. Bisa dituntut, karena masih konsep, bukan keputusan, tapi sudah beredar keluar,” desak H.Karimun Usman. Menurutnya, langkah pengusutan itu perlu dilakukan atau tidak menjadi kebiasan buruk dan jelek di tubuh Pemerintah Aceh.
Hal itu disampaikan H. Karimun Usman pada media ini, Sabtu siang (13/10/2018) di Banda Aceh. “Saya minta Plt untuk bentuk tim verifikasi. Kedua, usut siapa yang mengirim dan membocorkan ke luar. Karena ini rahasia pemerintah. Kalau sudah bocor ke luar, mau jadi apa Pemerintah Aceh sekarang,” sebut dia dengan wajah serius.
Diakui H. Karimun Usman. Berdasarkan dokumen yang beredar dan telah diberitakan media pers, hanya ada tiga orang yang ikut rapat bersama Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, 7 Agustus 2018 lalu. Mereka adalah, Plh. Setdaprov Aceh Taqwallah, dua anggota tim ahli yaitu; T.Mulia Hasan dan Ilarius Wibisono. “Jadi, dugaan saya, hanya mereka bertiga yang tahu, karena itu perlu diusut dan telusuri,” usul Karimun Usman. (selengkapnya, baca edisi cetak, terbit mulai Senin, 15 Oktober 2018).***