Aceh Nasional News - Banda Aceh
Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Aminnulah menutup “Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (11/10) di Taman Bustanusatin, Banda Aceh. Tema PLHK ini sesuai dengan Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia Indonesia yaitu “Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan”, yang searah dengan tema internasional yang ditetapkan UNEP “Go Wild for Life”. Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Kegiatan ini dikunjungi oleh sekitar 30.000 orang yang terdiri dari pemerintah daerah, dunia usaha, kelompok masyarakat sipil, anak-anak sekolah, serta masyarakat umum dalam kurun 4 hari. Berbagai seminar dan talkshow dilaksanakan selama pekan ini dengan mengangkat tema Konvensi Minamata, Pengelolaan Persampahan, B3 dan Limbah B3, Aksi Adaptasi Perubahan Iklim, Instrumen Ekonomi, Bioenergi serta talkshow dengan tema Tumbuhan dan Satwa Liar, Perbaikan Kualitas Air serta Workshop dan Lomba Ecodriving rally. Kegiatan lain yang dilakukan adalah Lomba Menggambar dan Mewarnai serta Lomba Insinyur Cilik. Pekan LHK ini juga mengusung konsep Less Waste Event, yaitu upaya pengelolaan sampah selama kegiatan berlangsung sehingga meminimalisasi timbulan sampah ke tempat pengolahan akhir (TPA). Dari kegiatan ini, jumlah sampah yang terkelola adalah sebanyak 215,3 kg.
Dalam rangkaian memperingati Hari Lingkungan Hidup pula, tanggal 11 Juni 2016,
Pada kesempatan penutupan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2016, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan bahwa pada saat ini isu lingkungan hidup sejajar dengan isu demokrasi dan HAM (Hak Asasi Manusia). Hal ini seiring dengan arus demokratisasi di Indonesia yang memerlukan partisipasi aktif masyarakat dan sesuai dengan amanat UUD 45 yang menjamin masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Untuk menjawab tantangan tersebut maka sudah sangat tepat penyatuan lingkungan hidup dan kehutanan yang merupakan penunjang kehidupan masyarakat. Upaya pengarus-utamaan lingkungan hidup ini sudah sangat marak di tingkat global yang didorong oleh UNEP dan dalam hal ini Indonesia tidak tertinggal. Indonesia memiliki berbagai instrumen pengelolaan lingkungan hidup termasuk kampanye. Salah satunya melalui PLHK, yang tahun ini keunikannya adalah dengan adanya mini zoo menyinggung lingkungan hidup pada tataran global sebagai bagian dari ketertiban dunia dimana Indonesia memiliki posisi terdepan. Di sisi lain, Indonesia tetap menjaga kedaulatan yang salah satu artinya setiap pelanggar lingkungan hidup harus ditindak namun tidak boleh juga ada warga negara yang berada di Indonesia diadili di negara lain.
Kegiatan penutupan PLHK 2016 ini dihadiri oleh pejabat Esselon I dan II, Aktivis lingkungan, tokoh-tokoh masyarakat, peserta pameran, dan ratusan anak-anak sekolah. Berbagai pengumuman pemenang lomba menutup rangkaian kegiatan ini.(*)