BANDA ACEH - ANN
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh menggelar Program Jagong Masalah Haji dan Umrah (Jamarah) di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh, Sabtu (15/12/2018).
Dalam kegiatan itu, para pemateri membahas sejumlah permasalahan seputar haji dan Umrah.
Kegiatan Jamarah itu diikuti oleh sekitar 250 peserta yang terdiri atas birokrat, santri, pelaku usaha, ormas, hingga mahasiswa.
Dalam kegiatan itu, peserta dapat berdiskusi langsung dengan narasumber tentang persoalan haji dan Umrah, khususnya tentang pelayanan dan perlindungan jamaah haji sejak dari Embarkasi sampai di tanah suci, pengelolaan dana haji.
Serta seputar travel penyelenggaraan ibadah Umrah yang kian meresahkan masyarakat karena adanya korban penipuan dari travel tidak resmi.
Baca: Nyak Sandang, Penyumbang Pesawat RI 001 Tagih Janji Presiden Jokowi, Bangun Masjid dan Naik Haji
Kakanwil Kemenag Aceh, HM Daud Pakeh mengatakan, bahwa tahun ini Indonesia tidak meminta penambahan kouta haji. Namun fokus pemerintah lebih kepada peningkatan pelayanan kepada jamaah, terutama saat armina.
“Kami ingin tingkatkan pelayanan mulai di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, saat masuk asrama haji, hingga saat menjalani ibadah di tanah suci,” ujar Daud Pakeh.
Dalam sosialisasi kemarin, Kemenag ingin penyebaran informasi haji ini sampai ke semua lapisan masyarakat hingga lapisan bawah. Sehingga masyarakat mengetahui semua perkembangan dan kebijakan haji.
Baca: Alihkan VIP Bandara SIM Jadi Terminal Haji dan Umrah
Sementara Kasubdit Bimbingan Jamaah Haji Kemenag RI, H Arsyad Hidayat Lc MA mengatakan, bahwa tahun ini pemerintah tidak meminta tambahan kuota.
“Karena kondisi Mina sangat sempit, sehingga dikhawatirkan akan membuat kondisi di Mina tidak masimal,” katanya.(*)