Dalam kesempatan wisuda lulusan UUI kemarin, Prof Marniati, SE., MKes., Rektor UUI mengatakan bahwa Indonesia memiliki sejumlah potensi seperti jumlah demografi penduduk yang besar, akses internet yang semakin mudah dan murah serta penetrasi yang cukup tinggi. Perkembangan ini dimanfaatkan sebagian orang untuk terjun ke dalam bidang yang dikenal sebagai digital entrepreneur, atau digipreneur. Menjadi seorang digital entrepreneur memang tidak mudah karena harus menggabungkan pengetahuan mengenai wirausaha dan teknologi. Tapi, banyak cara untuk mencari pengetahuan tersebut dengan teknologi yang ada saat ini. Dan UUI memiliki banyak kemampuan untuk itu.
Jalan bagi lulusan UUI untuk menjadi digipreneur lokal untuk mengembangkan startup bisnisnya begitu terbuka lebar. Ditambah, minat, kreativitas, inovasi anak-anak lulusan UUI sebagai calon digipreneur yang juga boleh diacungi jempol. Namun demikian, para calon digipreneur muda di UUI masih memerlukan dukungan besar untuk memantapkan visi, konsep dan model bisnis, koneksi dan ketajaman membidik pasar. Tujuannya agar mereka lebih mantap dan kuat untuk berkembang.
Perubahan industri teknologi ini berdampak pada berbagai sektor, di usia yang cukup muda seorang lulusan UUI diharapkan mampu memanfaatkan teknologi serta konten yang dibuat untuk mendapatkan penghasilan. Sehingga kemampuan entrepreneurship lulusan UUI ini sudah terasah sejak dini, perbedaan hanya ada pada platformnya saja. Prof. Marniati menjelaskan bahwa UUI melihat Digipreneur ada di masa depan. UUI sedang mencetak lulusan terbaik yang mampu mengasah diri dan beradaptasi dengan teknologi di masa depan. Tentunya dengan basis-basis entrepreneurship yang ditanamkan sejak awal perkuliahan.
Konsentrasi yang ditonjolkan UUI seperti program studi teknik informatika dengan konsentrasi software engineering atau rekayasa perangkat lunak dan networking atau jaringan. Kemudian ada program studi sistem informasi, yang mana konsentrasinya adalah e-commerce dan multimedia. Prodi informasi, konsentrasinya animasi dan game. Prodi teknik komputer dengan konsentrasi cyber security dan Internet of Thing . Sedangkan prodi ekonomi memiliki konsenstrasi creative economy & banking, prodi kewirausahaan, konsentrasinya adalah digipreneur & online business dan masih banyak lagi.
Prof. Marniati kembali menjelaskan bahwa inovasi menjadi kunci menuju untuk menjadi top perguruan tinggi dunia. UUI menerapkan sikap mental positif seperti pelatihan super unggul untuk mengetahui jati diri, meningkatkan kepercayaan diri, motivasi untuk meraih cita-cita, memiliki empati, dan memiliki keterampilan sosial. UUI berusaha mencetak pengusaha yang otomatis juga akan mencetak pemimpin. Dengan pengembangan perguruan tinggi ke arah generasi ke-4, UUI berusaha menelurkan scientist, professional, entrepreneur, dan artist. Selain itu, mengembangkan jiwa mahasiswa melalui pelatihan super unggul. Disitulah mereka menemukan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan. - IwanB-