KOTA JANTHO - ANN
Ikatan Pemuda Aceh Besar (IPAR) dalam Rapat Kerja (Raker) I tahun 2019 menitik beratkan dan fokus mengembangkan program Kewirausahaan bagi para pemuda dalam meningkatkan kementerian. Program tersebut mengemuka pada Raker yang berlangsung sehari dibuka Sekdakab Aceh Besar, Drs Iskandar MSi, di Aula Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (19/1/2019).
Sekdakab Aceh Besar, Drs Iskandar MSi, mengapresiasikan program Kewirausahaan yang akan dilakukan IPAR, bahkan ia berkali-kali menyampaikan dukungannya atas nama Pemerintah agar pemuda berinovasi dan berkerja di dunia usaha. Bahkan sudah menjadi tugas pemerintah dalam mendukung, menfasilitasi dan membina pelaku usaha, apalagi pemuda dan masyarakat Aceh Besar itu sendiri. "Pemerintah memberikan kebebasan berinovasi, manfaatkan teknologi dan peluang, ciptakan produk-produk yang berdaya saing, serta pemerintah akan mendukung penuh karya pemuda dan masyarakat," pungkas Iskandar.
Ketua Umum IPAR, Fata Muhammad, SPdI MM menyatakan bahwa pemuda Aceh Besar akan memanfaatkan peluang dan sumber daya yang dimiliki untuk fokus di dunia usaha dan bisnis. Hal itu, melihat potensi yang dimikili dan secara geografis akan mampu memikat pasar. Maka untuk itu pemuda harus lebih giat berinovasi dan pemerintah diminta untuk ikut andil mendukung majunya dunia usaha khususnya di Aceh Besar.
"Beberapa produk unggulan seperti handycraft dan kopi memang sudah dikenal dan mendapat pesanan hingga ke luar negeri, tapi potensi kita bukan hanya itu maka harus terus berinovasi menciptakan produk baru dan berdaya saing seperti produyk untuk oleh-oleh dan sebagainya," ujarnya.
Selain itu, program pendampingan dan pencitraan produk masyarakat juga mengemuka dalam rapat kerja IPAR, menginggat pentingnya mempromosikan dan mengangkat kembali ciri khas dan karakter Aceh Besar dalam produk makanan ataupun kerajinan lainnya yang bernilai ekonomis dengan metode yang lebih inovatif.
Pada Raker IPAR, para pegiat wirausaha muda Aceh Besar turut memamerkan produk usahanya seperti produk Gampong Aceh Kreatif yang diprakarsai oleh vera dengan produk handycraft dan fashion Aceh, Teh Amla, Keripik Khas Aceh Besar "Mr.Cicep" dan lainnya.
Turut hadir Mahdi Muhammad (mantan pimpinan BI Perwakilan Aceh) yang kini berkarir di dunia pertanian sebagai petani kurma di kawasan Blang Bintang. Hadir juga Dahlan Sulaiman mantan Ketua Kadin Aceh dimana turut berbagi pengalaman masa kecil hingga menjadi pengusaha kepada Pemuda Aceh Besar dan ia berpesan pemuda harus jeli melihat peluang dan memanfaatkan pasar.
Teks foto
Sekdakab Aceh Besar, Drs Iskandar MSi bersama Ketua IPAR Fata Muhammad melihat hasil usaha para pemuda yang ditampilkan pada Raker IPAR I di Aula Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (19/1/2019).
KOTA JANTHO - ANN
Ikatan Pemuda Aceh Besar (IPAR) dalam Rapat Kerja (Raker) I tahun 2019 menitik beratkan dan fokus mengembangkan program Kewirausahaan bagi para pemuda dalam meningkatkan kementerian. Program tersebut mengemuka pada Raker yang berlangsung sehari dibuka Sekdakab Aceh Besar, Drs Iskandar MSi, di Aula Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (19/1/2019).
Sekdakab Aceh Besar, Drs Iskandar MSi, mengapresiasikan program Kewirausahaan yang akan dilakukan IPAR, bahkan ia berkali-kali menyampaikan dukungannya atas nama Pemerintah agar pemuda berinovasi dan berkerja di dunia usaha. Bahkan sudah menjadi tugas pemerintah dalam mendukung, menfasilitasi dan membina pelaku usaha, apalagi pemuda dan masyarakat Aceh Besar itu sendiri. "Pemerintah memberikan kebebasan berinovasi, manfaatkan teknologi dan peluang, ciptakan produk-produk yang berdaya saing, serta pemerintah akan mendukung penuh karya pemuda dan masyarakat," pungkas Iskandar.
Ketua Umum IPAR, Fata Muhammad, SPdI MM menyatakan bahwa pemuda Aceh Besar akan memanfaatkan peluang dan sumber daya yang dimiliki untuk fokus di dunia usaha dan bisnis. Hal itu, melihat potensi yang dimikili dan secara geografis akan mampu memikat pasar. Maka untuk itu pemuda harus lebih giat berinovasi dan pemerintah diminta untuk ikut andil mendukung majunya dunia usaha khususnya di Aceh Besar.
"Beberapa produk unggulan seperti handycraft dan kopi memang sudah dikenal dan mendapat pesanan hingga ke luar negeri, tapi potensi kita bukan hanya itu maka harus terus berinovasi menciptakan produk baru dan berdaya saing seperti produyk untuk oleh-oleh dan sebagainya," ujarnya.
Selain itu, program pendampingan dan pencitraan produk masyarakat juga mengemuka dalam rapat kerja IPAR, menginggat pentingnya mempromosikan dan mengangkat kembali ciri khas dan karakter Aceh Besar dalam produk makanan ataupun kerajinan lainnya yang bernilai ekonomis dengan metode yang lebih inovatif.
Pada Raker IPAR, para pegiat wirausaha muda Aceh Besar turut memamerkan produk usahanya seperti produk Gampong Aceh Kreatif yang diprakarsai oleh vera dengan produk handycraft dan fashion Aceh, Teh Amla, Keripik Khas Aceh Besar "Mr.Cicep" dan lainnya.
Turut hadir Mahdi Muhammad (mantan pimpinan BI Perwakilan Aceh) yang kini berkarir di dunia pertanian sebagai petani kurma di kawasan Blang Bintang. Hadir juga Dahlan Sulaiman mantan Ketua Kadin Aceh dimana turut berbagi pengalaman masa kecil hingga menjadi pengusaha kepada Pemuda Aceh Besar dan ia berpesan pemuda harus jeli melihat peluang dan memanfaatkan pasar.
Teks foto
Sekdakab Aceh Besar, Drs Iskandar MSi bersama Ketua IPAR Fata Muhammad melihat hasil usaha para pemuda yang ditampilkan pada Raker IPAR I di Aula Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (19/1/2019).