Banda Aceh --- ANN
Tiga armada berisi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dikirim untuk didistribusikan ke berbagai daerah di Aceh dan Medan Sumatera Utara, Jumat (31/01/2020). Pendistribusian itu dilakukan melalui Asosiasi Saudagar Industri Aceh (Asia).
Plt. Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, melakukan penglepasan perdana Produk UMKM Aceh Ke Nasional di sekretariat Asia Pango Raya Banda Aceh, 31/1/2020.
Penglepasan perdana tiga armada itu dilakukan langsung oleh Plt Ketua Dekranasda Aceh Dyah Erti Idawati serta disaksikan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Aceh, Dr. Wildan M. Pd dan Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Muslim S.Ag . Penglepasan armada dilakukan usai Dyah melakukan seremonial peusijuk (tepung tawar).
“Apa yang dilakukan Asia ini sebagai bentuk kontribusi bagi peningkatan ekonomi Aceh,” kata Wildan. “Peluang memajukan UMKM dan pengentasan kemiskinan.”
Kadis Koperasi, Menengah Usaha Kecil, Dr. Wildan menyebutkan Asia telah melakukan gerakan pemicu bagi koperasi-koperasi di Aceh dalam hal ekspor produk UMKM ke tingkat nasional.
Dan ia berharap dengan beredarnya produk UMKM Aceh tersebut diikuti pula dengan pengembangan kualitas produk. Dengan itu produk asal Aceh bisa Kancah dan mampu bersaing dengan kompetitor lain di tingkat nasional.Pemerintah Aceh sendiri mendukung penuh berkembangnya produk UMKM di Aceh.
Plt Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan pemerintah telah mengeluarkan imbauan agar instansi pemerintah menggunakan produk UMKM dalam setiap kegiatan pemerintahan.
“Perhotelan di Banda Aceh juga sudah memakai produk Aceh dan produk UMKM juga dipamerkan di sana,” kata Dyah. “Itu mekanisme sumbangsih masyarakat Aceh untuk membantu perekonomian kita.”
Dyah mengatakan, sesuai dengan instruksi Plt Gubernur, bahwa bacground pembangunan perekonomian Aceh adalah membangkitkan UMKM, sehingga dengan itu bisa merekrut ribuan tenaga kerja yang akhirnya bisa mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Dyah menegaskan bahwa pemerintah mensupport penuh kebangkitan UMKM.
“Kalau pengusaha sudah bertekad keluar dari kemiskinan itu akan terjadi. Kita harus ingat bahwa kemiskinan bukan tugas satu orang tapi setiap kita punya kontribusi dari kemiskinan,” kata Dyah.
Sementara itu Direktur Asosiasi Saudagar Industri Aceh (Asia), Teuku Dharul Bawadi, mengatakan sinergitas pengusaha UMKM dengan pemerintah Aceh sangatlah dirasakan manfaatnya. Dengan kerja sama yang baik itu, banyak produk -produk Aceh yang mulai dikenal hingga ke pasar nasional.
“Kita ingin dengan sinergitas ini, kita bisa sama-sama membawa produk Aceh ke nasional, dengan asumsi ke depan banyak produk Aceh yang masuk ke pasar nasional,” kata Bawadi.
Bawadi menyebutkan, UMKM mampu meraup ribuan tenaga kerja di Aceh. Di organisasi Asia saja, kata dia, tercatat 380 mitra dengan total 6.000 tenaga kerja. Artinya berkembangnya UMKM bisa merangkul pengangguran yang akhirnya bisa mengurangi angka kemiskinan di Aceh.
Selain Dyah dan Wildan, hadir juga dalam penglepasan produk UMKM itu Plt Kadis Disperindag Muslim S. Ag dan Direktur BPR Mustaqim Sri Hartati.[adv]