Banda Aceh – ANN
Baitul Mal Aceh pada tahun 2020 telah membangun sebanyak 82 jamban untuk keluarga miskin di dua kabupaten/kota, yaitu Kota Sabang dan Pidie. Untuk Sabang sebanyak 4 desa yang terdiri atas 35 kepala keluarga. Sedangkan di Pidie sebanyak 2 desa dengan jumlah 47 desa.
Program ini merupakan pilot project Baitul Mal Aceh dalam mengentaskan kemiskinan di bidang kesehatan. Kehadiran program ini juga sebagai bentuk mendukung program penurunan angka stunting di Aceh. Pasalnya, bicara kemiskinan, tidak hanya fokus pada kebutuhan pangan semata, melainkan kebutuhan sandang dan papan juga menjadi fokus karena masuk dalam salah satu kriteria kemiskinan.
Terlaksananya pogram ini juga berkat kerjasama dengan beberapa instansi eksternal Baitul Mal Aceh seperti Unicef, Dinas Kesehatan, dan Baitul Mal Kabupaten/Kota setempat. Desa-desa yang dipilih pun khusus desa yang sebelumnya sudah pernah dilakukan penyadaran tentang dampak buruk membuang hajat sembarang.
Seperti di Pidie, desa yang menjadi obyek dari pada program ini, yaitu gampong Meunasah Panah dan Peunadok, Kecamatan Tiro. Mayoritas masyarakat di kedua desa ini masih membuang hajat di lokasi air mengalir seperti sungai dan kali.
Begitu pula dengan Sabang, sengaja dipilih desa-desa yang agak dekat dengan pesisir, sehingga dengan adanya bantuan tersebut masyarakat setempat tidak lagi membuat hajat di alam terbuka.
Ada pun bantuan yang dialokasikan Baitul Mal Aceh bersumber dari dana zakat sebesar Rp410 juta. Masing-masing kepala keluarga mendapatkan bantuan dana Rp5 juta untuk dibuatkan jamban. Untuk pengerjaannya dalam bentuk swadaya pihak penerima manfaat, sementara Baitul Mal Aceh hanya menyalurkan dana saja.
Namun demikian tetap dalam kontrol Baitul Mal Aceh untuk memastikan bantuan tersebut terlaksana dengan baik. Dengan harapan bantuan tersebut dapat dinikmati jangka panjang oleh mustahik. Mereka dapat hidup dalam kondisi yang sehat.