Banda Aceh- ANN.co.id Gubernur Aceh Nova Iriansyah, diwakili Asisten I, M Jakfar, SH, M.Hum, melakukan pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) – II Tahun 2021 serta melantik Dewan Hakim MQK, di Asrama Haji Banda Aceh, Rabu, (13/10/2021) malam. Hadir dalam pembukaan tersebut, Pimpinan DPR Aceh, Pangdam Iskandar Muda,
Kapolda Aceh, dan Kajati Aceh, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh,
Rektor Universitas Syiah Kuala, dan Rektor UIN Ar- Raniry, Walikota Banda Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, dan para Kepala SKPA terkait, Para alim ulama, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Selanjutnya, dalam kata sambutannya Gubernur Aceh, Nova Iriansyah baik secara pribadi maupun pemerintahan menyampaikan terima kasih
dan apresiasi yang mendalam kepada panitia pelaksana serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Menurutnya, event musabaqah itu memiliki makna yang sangat penting, dalam rangka mendorong semangat para santri dayah atau pesantren untuk gemar, mahir
membaca, serta mempelajari kandungan kitab kuning berbahasa Arab.
Gubernur Nova juga menyampaikan beberapa hal, pertama bahwa perlombaan itu jangan hanya dipandang sebagai sebuah kegiatan rutinitas Pemerintah Aceh atau hanya sebagai ajang perlombaan dan berkompetisi dalam membaca dan menalaah kitab kuning berbahasa arab saja, namun mesti melihat bahwa esensi pergelaran perlombaan tersebut.
“Disamping sebagai sarana meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab kuning,
juga sebagai ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahim antar sesama santri. Sehingga diharapkan akan melahirkan kesadaran kita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat,” ujarnya.
Kedua, tambahnya karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, maka perlombaan TQK II tahun 2021 diadakan dengan tetap
menjaga protokol kesehatan.
Selanjutnya Gubernur Nova, berharap agar kegiatan itu tetap dapat menambah
minat para santri untuk terus meningkatkan kemampuan dalam membaca kitab serta mengupayakan agar kandungan dan isi kitab kuning benar-benar tertanam dalam dan pikiran dan hati para santri.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga berharap penyelenggaraan perlombaan tersebut dipastikan dapat menjadi salah satu sarana untuk menjaga kemurnian warisan ulama dan guru-guru melalui tradisi membaca, mengkaji dan menalaah kitab kuning, sehingga akan tetap terawat eksistensinya dari satu generasi ke generasi berikutnya.“Upaya menjaga kemurnian tradisi inilah yang menjadi misi dan tujuan penting Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh untuk mengadakan Musabaqah Qiraatil Kutub – II Tahun 2021 ini,” sebutnya.Lebih lanjut Gubernur Nova menyebutkan event itu harus benar-benar menjadi sarana keilmuan yang efektif dalam upaya mengasah kemahiran membaca kitab kuning. Karenaunsur kemahiran dalam membaca dan menelaah, menjadi kata kunci untuk memahami isi dan kandungan dalam sebuah kitab sebagai referensi terhadap permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Kepada peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Aceh, diucapkan selamat mengikuti perlombaan, semoga mendapatkan nilai dan hasil yang terbaik. Begitu juga kepada seluruh dewan hakim, diucapkan selamat bertugas menjadi tim penilai yang jujur, objektif dan akuntabel.
Selanjutnya, dalam laporannya Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol, S. Ag, MH, menyebutkan pada MQK kedua tersebut diperlombakan 10 Cabang, yaitu Tingkat Ula 2 Cabang (Ahklak dan Tauhid), Tingkat Wustha 4 Cabang (Fiqh, Tarikh, Tafsir dan Hadist) dan Tingkat Ulya 4 Cabang (Nahwu, Ushul Fiqh, Ilmu Tafsir dan Balaghah) dengan total peserta 380 orang, Pendamping 80 orang dan official 80 orang.
Kepada para juara, terangnya Panitia menyediakan hadiah berupa Piala dan Dana Pembinaan yang diberikan kepada Juara I Sebesar Rp20 Jt. Juara II Sebesar Rp15 Jt, Juara III Sebesar Rp12 Jt. Juara Harapan I Sebesar Rp10 Jt, Juara Harapan II Sebesar Rp8 Jt. Dan Juara Harapan III Sebesar Rp6 Jt.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan Pelantikan Dewan Hakim oleh Gubernur Aceh pada malamnya.
“Kami ucapkan selamat kepada
dewan hakim yang akan dilantik dan berharap agar dapat bekerja sepenuh hati dengan amanah, penuh integritas, profesional dan bertanggung jawab untuk memberikan penilaian yang memenuhi rasa keadilan kepada seluruh peserta MQK-II Aceh Tahun 2021 ini,” tuturnya.