”
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, S.STP, MM
BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, merilis laporan per awal Desember 2021. Salah satu hal yang terungkap adalah naiknya nilai Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh sebanyak 0,26 persen dibanding tahun 2020. Saat ini IPM Aceh berada dalam level 72,18.
IPM diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan atau standar hidup layak, pendidikan, dan sebagainya.
Bagi Pemerintah Aceh, kenaikan IPM adalah bukti nyata bagi indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk) di Aceh.
Selain menyangkut IPM, rilis itu juga mengungkapkan tentang trend inflasi Aceh per 1 Desember 2021 yang mencapai 0,80 persen. “Tertinggi adalah Kota Banda Aceh yaitu 0,87, Lhokseumawe 0,82 persen, dan Meulaboh 0,48 persen,” demikian menurut laporan tersebut.
Selanjutnya adalah NTP dan Harga Gabah Aceh November 2021. Untuk NTP adalah 103,90 atau naik 0,89 persen dari Oktober. Untuk NTUP adalah 104,99 atau main 1,13 persen. Sementara untuk harga rata-rata gabah petani adalah Rp.4.672 per kilogram.
Selanjutnya adalah ekspor dan impor Aceh. Untuk Oktober 2021, Ekspor Aceh adalah US$ 57,58 juta (naik 12,65%), dan impor US$ 0,28 juta (turun 78,15%). Sementara untuk transportasi udara di Aceh bulan Oktober 2021, adalah sebagai berikut. Ada penerbangan 409 kali dengan jumlah penumpang 28.191 penumpang.”