Dok/Google |
BANDA ACEH– Kampanye tentang gaya hidup sehat terus disampaikan kepada masyarakat untuk mencegah tingginya kasus penyakit tidak menular (PTM) kronis. Salah satu PTM yang timbul akibat pola hidup tidak sehat adalah hipertensi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menghimbau masyarakat untuk meningkatkan gaya hidup yang sehat untuk mencegah berbagai macam penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, kolesterol, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke makin meningkat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman menyebutkan salah satu untuk mencegah kanker yakni dengan meningkatkan gaya hidup sehat dengan sering melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga minimal 75 hingga 150 menit dalam seminggu.
Salah satu aktivitas fisik yang sangat mudah dilakukan yaitu berjalan kaki, berkebun, kemudian melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa belanjaan, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, aktivitas fisik lain juga dapat dilakukan seperti berolahraga dengan push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bersepeda, bermain tenis, yoga, fitnes, angkat beban/ berat.
Kemudian, kata Iman tidak hanya sekedar melakukan aktivitas fisik, dalam mencegah kanker, masyarakat juga dituntut untuk mengurangi konsumsi daging merah dan olahan, hal tersebut daging merah banyak mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
‘Oleh karenanya perbanyak makan buah dan sayur dan tidak lupa juga untuk menghindari minuman beralkohol dan tidak merokok,” jelasnya, Jumat (30/9).
Oleh karena itu, kata Iman, perlu untuk menjaga berat ideal agar tidak obesitas karena kelebihan berat badan dapat memicu dan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker.
“Mempertahankan berat badan ideal kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan resiko seseorang terkena berbagai jenis kanker dan penyakit tidak menular lainnya, batasi asupan makanan dan minuman berkalori tinggi,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan kanker serviks atau kanker rahim bukan penyakit keturunan, 99,7% disebabkan oleh Human Papailoma Virus (HPV), dengan gejala perdarahan pervaginam, keputihan bercampur darah dan bau, nyeri panggul dan tidak dapat buang air kecil.
Ia juga menyebutkan untuk mencegah terjadinya kanker leher rahim, seseorang dapat mendeteksi dini melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Sadanis (Pemeriksaan Klinis).
Untuk Aceh sendiri sebanyak 4.081 wanita telah memeriksa leher rahimnya tujuannya untuk mendeteksi dini apakah terkena kanker rahim atau tidak .
“Deteksi dini kanker leher rahim, tingkatkan peluang kesembuhan. Lakukan Sadari rutin setiap bulan pada hari ke & hingga ke 10 menstruasi, dan periksakan diri ke dokter jika bergejala,” tutupnya. (Adv)