Banda Aceh – BKKBN Aceh menggelar Forum koordinasi kehumasan dalam rangka penurunan stunting puncak di Aula BKKBN Aceh Tahun 2022, di tempat terpisah dari kantor, menerima kunjungan Perwakilan kehumasan 23 kabupaten kota dan kalangan wartawan Aceh Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd, ,Kamis (10/11/2022).
Kunjungan tersebut dalam rangka, membahas penurunan Stunting Aceh BKKBN Aceh, sekaligus kordinasi sama wartawan dan kehumasan se - Aceh Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RANPASTI) dan Aplikasi Sistem Monitoring Keluarga Beresiko Stunting (SEMOGA BERES) untuk mendukung program penurunan angka stunting di semua Kabupaten,ujar Nara sumber.yang hadir acara koordinasi percepatan penurunan stunting.nama Nara sumberHusni Thamrin, sekban BKKBN Aceh, Adek Anwar, dari humas perwakilan pusat, dr.Hiljan dari satgas Aceh percepatan penurunan Stunting.
Dalam kesempatan koordinasi Tim BKKBN Aceh , Drs.Sahidal Kastri.M.Pd Aceh mengatakan, Pemerintah tidak akan berhasil menjalankan programnya, termasuk dalam hal mengupayakan penurunan angka stunting ini, jika tidak didukung oleh peran serta semua komponen masyarakat.dan Tampa media dan kehumasan.
“Dengan komitmen dari seluruh pihak yang berkaitan dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama, serta dukungan data yang baik harus objektif yang sesuai dengan keadaan sebenarnya representatif, up to date dan relevan, dipastikan program kegiatan yang telah dirancang akan dapat terealisasi dengan baik,” ungkap Drs.Sahidal Kastri M.Pd. waktu penutup acara. .
Lebihlanjut disampaikan, hal tersebut harus menjadi fokus bersama, baik Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kampung, individu, komunitas, LSM maupun lembaga serta pihak swasta harus bersinergi bersama dan bersatu dalam upaya penurunan dan penanggulangan stunting di Aceh.
“Sedangkan kepada para Camat kechik semua kampung, tingkatkan kapasitas, dan pemahaman terkait konteks ini, upayakan untuk dapat memfasilitasi, dan mengkoordinir kampung di wilayahnya, pastikan kegiatan penurunan dan pencegahan stunitng di tingkat kampung dapat berjalan dengan baik” tekan para Nara sumber.
“Sajikan Data pembanding yang kita miliki, dimana Alhamdulillah, Aceh Tengah saat ini berada pada angka 24,4 % di atas rata-rata Nasional, dan ini merupakan tantangan untuk Aceh di seluruh Aceh, agar semakin baik lagi kedepannya dalam hal menangani Stunting, dengan koordinasi dan memperkuat Satgas dan keikut sertaan Kader yang telah ada di 295 Kampung yang ada di Aceh Tengah,” tutur para Nara sumber menutup arahannya.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut, Para kariaywan bkkbn Aceh, serta Para para wartawan yang dapat piagam pemenang karya tulis berita dapat penghargaan dari KKBN Aceh.
Secara terpisah pada Pertemuan tersebut, Kepala BKKBN Aceh Sahidal Kastri menjelaskan bahwa angka stunting dari hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, untuk Tingkat Nasional berada diangka 24,04% sementara Provinsi Aceh berada di angka 33,2% dan untuk Kabupaten sendiri berada pada 24,4%.
Berdasarkan Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Aceh merupakan salah satu dari 12 Provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air pada 2022, status ini disematkan untuk wilayah yang memiliki prevalensi stunting diatas kisaran 30% sehingga masuk sebagai kategori Provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tinggi.[said]