BANDA ACEH - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Parulian Noviandri mengisi kegiatan kuliah umum "Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Mengoptimalisasi Energi Terbaharukan" di salah satu kampus di Aceh yaitu UIN Ar- Raniry Banda Aceh, Rabu (10/05/2023).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.Ag. , Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prof. Safrul Muluk, S.Ag., M.A., M.Ed., Ph.D., bernarasumber General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Aceh Parulian Noviandri dan Dewan Pengarah BRIN Co Founder IBEKA Ir. Tri Mumpuni.
Dalam kuliah umum yang diikuti lebih dari 70 peserta tersebut, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Aceh Parulian Noviandri menyampaikan kuliah umum berjudul Sistem Kelistrikan, Program EBT PLN dan Pemanfaatan Listrik Untuk Usaha.
Parulian juga menyampaikan terkait kondisi kelistrikan di Aceh. “Total daya mampu 601,8 MW, beban puncak 500,3 MW, Surplus 101,5 MW sedangkan sistem isolated total daya mampu 27,4 MW, beban puncak 22,4 MW dan surplus 5 MW,” ujarnya.
Selain itu, Parulian juga menjelaskan terkait transisi energi, proses pengalihan sumber energi dari sumber berbasis bahan bakar fosil kepada sumber-sumber yang tidak menghasilkan energi karbon seperti yang telah ditandatangani Paris, Prancis yang dikenal dengan United Nations Paris Climate Agrement yang ditandatangani pada 22 April 2016 yang berisikan :
1. upaya membatasi kenaikan suhu global sampai di angka minimum 1,5 derajat Celcius untuk tingkat pra industri
2. Mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca dan aktfitas serupa, guna meminimalkan emisi gas serta mencapai target emisi net zero atau nol bersih.
Realisasi bauran Energi Baru Terbarukan ( EBT ) Nasional sd Januari 2023 adalah sebesar 13,53% yang di dominasi oleh pembangkit Hidro dan panas Bumi, capaian ini berada di atas target capaian roadmap EBT januari tahun 2023 yang sebesar 13,42%.
“Hingga Januari 2023 kapasitas pembangkit EBT terpasang telah mencapai 8.525 MW (12,3% dari total pembangkit eksisting. Terdapat rencana tambahan pembangkit EBT sebesar 20.923 MW dari tahun 2021 – 2030 yang didominasi oleh pembangkit hidro sebesar
10.391 MW (50%),” tambahnya.
Di Provinsi Aceh, total kapasitas pembangkitan EBT saat ini mencapai 19,62 MW dengan potensi penambahan kapasitas pembangkit EBT mencapai 188 MW.
Proses transisi energi di Aceh saat ini juga telah dimulai. Dimulai dengan peresmian
Peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di PT. PLN (Persero) UID Wilayah Aceh pada 31 Maret 2022 dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop di Kantor Gubernur Aceh dan Dinas ESDM Aceh pada Oktober 2022.
Melalui program Electrifying Agriculture, PLN siap mendukung elektrifikasi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional serta kesejahteraan para petani
Dalam kesempatan tersebut, Parulian juga mengajak peserta untuk mendownload dan menggunakan Aplikasi PLN Mobile.
“Download secara gratis di playstore maupun appstore, manfaatnya banyak sekali, bisa membayar rekening, tambah daya dan pasang baru tanpa harus ke kantor PLN dan yang paling penting jika terjadi pemadaman atau gangguan listrik maka pelanggan bisa langsung melaporkan melalui aplikasi tersebut" tutupnya.