Medan – Bank Indonesia Provinsi Aceh akan fokus pada program pengembangan digitalisasi dan pengembangan ekonomi syariah.
Hal ini disampaikan Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Aceh, Prabu Dewanto, pada Capacity Building bersama Mitra Jurnalis Aceh 2023, di Adimulia Hotel Medan, Jumat (21/7/2023).
Dikatakan, banyak tugas dan kebijakan yang dijalankan BI harus menyentuh masyarakat dan kebijakan itu dapat diketahui masyarakat.
“Untuk informasi itu dengan sampai ke masyarakat dengan adanya kerjasama dengan jurnalis, seperti kita lakukan hari ini,” jelasnya.
Dikatakan Prabu, dalam menjaga sebuah kebijakan dengan melakukan analisis terlebih dahulu. Hal ini analisis untuk kebijakan harus menyentuh masyarakat.
“Dengan kebijakan baik dan tepat itu diketahui masyarakat,” harapnya.
Pada kesempatan ini, Prabu menyampaikan, dengan teknologi digitalisasi mengenai persepsi stakeholder negatif atau pun positif bagi masyarakat.
“Persepsi negatif atau positif biasa terjadi dan inilah tugas BI untuk melakukan analisis can bahan evaluasi,” jelasnya.
Lanjutnya, di Aceh transaksi qris tumbuh masih stabil belum begitu meningkat dan perlu support dari banyak pihak.
“Kita di BI terus konsisten untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lewat qris,” bebernya.
Saat ini penggunaan Qris sudah mencapai 15 juta dan kedepan target penggunanya bisa 45 juta.
Ia berharap dapat menjaga persepsi di Aceh termasuk dalam meningkatkan dan mendatangkan investor.
Pada kesempatan ini hadir pemateri Arya dari pegawai BI Pusat dan Wakil Pemred Koran Bisnis Indones, Fahmi Achmad. (mc04)”