Meulaboh l Afrizal WS Zaini salah satu tokoh muda Aceh Barat yang berdomisili dijakarta mengapresiasi langkah yang di lakukan oleh pemerintah Kabupaten Aceh Barat terhadap penertiban pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan Daud Dariah Meulaboh. Para pedagang berjualan tidak beraturan, semberaut dan mengganggu lalu lintas.
Ia juga mengapresiasi atas pengerukan kembali aliran sungai Lung Aneuk Aye yang sudah sangat dangkal oleh lumpur dan banyaknya sampah yang dibuang ke aliran sungai tersebut.
Tokoh muda asli Woyla yang saat ini bertugas sebagai Penyusun Naskah di Menko Polhukam RI sudah beberapa kali menyampaikan masukan kepada pemerintah Aceh Barat perihal perlu ditata kembali pedagang kaki lima dan menormalisasi aliran sungai tersebut, agar wajah kota semakin indah dan aliran pembuangan air ke laut semakin lancar, karena selama ini sering terjadi banjir disaat hujan di Kota Meulaboh.
"Saya mengapresiasi langkah yang di lakukan oleh pemkab Aceh Barat dalam hal ini adalah Bapak Mahdi Pj Bupati Aceh Barat berani mengambil kebijakan terhadap penertiban pedagang kaki lima di sepanjang jalan Daud Dariah Meulaboh dan juga pengerukan Lung Aneuk Aye.
"Saya melihat selama ini pedagang kaki lima dan dangkalnya Lung Aneuk Aye seperti ada pembiaran oleh pemerintah setempat, padahal kondisi tersebut jelas-jelas terlihat sangat menganggu dan merusak keindahan Kota".
Sudah seharusnya jalan dan aliran sungai tersebut perlu di ditata dengan baik, demi kenyamanan bersama, dan bagi pedagang yang telah di tertibkan semoga mendapatkan tempat berjualan baru yang lebih representatif dan lebih indah, tutupnya.