Fachru Razy bernat membangun kesepahaman dan gagasan terkait ahlulsunnah waljamaah di Banda Aceh sebagai ibukota provinsi Aceh.
Pendapat beliau ini setelah ia melihat dimana selama ini tingginya pelanggaran syariat, baik itu prostitusi terselubung dengan membuka warung yag berkedok kuliner, termasuk juga kasus perkosaan.
'Ini ibarat bagai gunung es dan sangat berbahaya jika pemerintah tidak mengambil peran untuk pencegahan dan penindakan. Karena itu bagaimana membangun gagasan agar Kota Banda Aceh benar benar meneggakkan aqidah secara kuat', ujar mantan jubir PA itu lagi.
Fachrul Razi siap mempresentasikan konsep syariat Islam dalam perspektif dirinya yang menjadi solusi persoalan sosial dan akhlak serta dekadensi moral atau kemerosatan nilai nilai agama yang 90 persen Islam.
Dirinya secara tegas dan berani melarang dengan tegas untuk tidak menggelar konser di ibukota kecuali diluar Banda Aceh.
Oleh karena itu tambah Fachrul, yang paling tepat jika pusat pemerintahan harus ada di titik Masjid Raya Baiturrahman. Jadi titik itu dimulai dari Masjid Raya Banda Aceh.
Dirinya juga menggagas paket balon walikota bergandengan antara umara dan ulama atau sebagai paket alternatif antara umara dan teknokrat. Ini dalam rangka pemimpin ke depan atau kandidat tidak wajah itu saja.
Ekonomi Kreatif
Pada sesi lain Fachrulrazi juga berkesempatan mengunjungi UMKM Batiq Azzeta di kawasan Merduati Banda Aceh sebagai ekonomi kreatif dalam rangka meningktkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Dia mengatakan sektor ekomomi menjadi perhatiannya dalam rangka membangkitkan ekonomi dan stimulan yang ada di Banda Aceh.
Kemudian katanya bagaimana pengembangan marketing dan promosi dengan produk yang ada dan kapasity building agar memiliki kemampuan dengan sistim digital sehingga pendapatan ekonomi bisa bangkit
demikian Fachrul. (imj)
