Banda Aceh. - Debat kandidat putaran pertama Pasangan Calon Walikota Banda Aceh berjalan sukses, aman dan menegangkan, berlangsung di Gedung Amel, Blang Oi, Rabu, 30/10/2024.
Semua Paslon yang tampil dengan seragam khas masing-masing, tampil prima penuh percaya diri. Bila dianalisa dari semua Paslon, secara umum memiliki kemampuan yang sama dalam menjawab pertanyaan.
Namun ada sisi menarik dari tampilan Pasangan Calon No urut 2 Drs. H. Zainal Arifin dan Dr. Mulia Rahman, Closing Statement kandidat dari jalur Independent ini yang disampaikan oleh Dr. Mulia Rahman Calon Wakil Walikota Banda Aceh seakan menggetarkan jagat raya.
"Sebaik-baik manusia adalah yang baik akhlaknya. maka pilihlah pemimpin yang akhlaknya yang baik. Siapa walikota kedepan, tentu sudah digariskan di Lauhmahfudz, sekarang tugas kita menjemput takdir tersebut, maka lakukan dengan cara yang jalan Allah ridha", tutur alumni UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
"Hentikan kebiasaan salah dalam Pilkada, yaitu politik uang, jual beli suara dengan sogok, melakukan serangan fajar atau istilah sedekah Subuh. Ini sama saja seperti kita mengolok-olokan agama. Menurut Hadist Nabi Muhammad SAW, Allah melaknat orang yang sogok dan yang menerima sogok, bahkan perantara sogok, yaitu timses yang membagi-bagikan uang", tutur Mulia yang disambut riuh aplusan dari tim pendukungnya.
Chek Zainal saat mengomentari closing statemen tersebut. kepada media ini menyampaikan, "Sangat ironis, bila kita menyatakan diri calon pemimpin di Kota Banda Aceh yang menjanjikan dan berkomitmen untuk menjalankan syariat Islam dalam semua sendi kehidupan dan program kerja dalam pemerintahan, tapi kita
pemimpin terpilih dari menyogok rakyat atau mony politik (membeli suara), apa jadinya pemimpin kota Banda Aceh seperti ini", ujar calon dari independen ini dalam nada tanya.
"Kalau kita ingin menyapu lantai, sapulah dengan sapu yang bersih, halal dan jauh dari najis" tambah Chek Zainal menutup pembicaraan.