Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H., S.I.K., M.H., didampingi Wakapolres Kompol Muara Uli Saut Hamonangan, S.E., M.M., Kabag Ops Kompol Teuku Muhammad, S.H., dan jajaran pejabat utama lainnya.
Tema acara "Meneladani Akhlak Rasulullah untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan Mendoakan yang Telah Tiada dalam Kedamaian Zikir" berhasil menarik 9.300 jamaah dari berbagai wilayah Pidie Jaya.
Kapolres Ahmad Faisal menekankan bahwa pengamanan dilakukan dengan pendekatan humanis, preventif, dan antisipatif.
“Kami memastikan seluruh peserta merasa nyaman selama mengikuti kegiatan. Kehadiran kami bukan hanya untuk menjaga ketertiban, tetapi juga melayani masyarakat,” ujarnya.
Jajaran Polres Pidie Jaya bekerja sama dengan unsur Muspika dan panitia untuk memastikan kelancaran acara.
“Kami fokus pada penjagaan di titik-titik strategis dan pengaturan lalu lintas. Layanan cepat tanggap juga disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak,” tambah AKBP Ahmad Faisal.
"Ini bukan sekadar tugas pengamanan, tetapi bentuk komitmen kami dalam menciptakan rasa aman dan kebersamaan bagi seluruh masyarakat," lanjutnya.
Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting, antara lain Drs. Jailani mewakili Pj Bupati Pidie Jaya, Bustami, S.H., mewakili Kajari Pidie Jaya, Abu Manan Blang Jruen sebagai ulama kharismatik Aceh, Abi Razali selaku Pimpinan Pusat Sirul Mubtadin, dan Tgk Muhammad Nasir, S.Pd.I, Ketua Cabang Sirul Mubtadin Pidie Jaya.
Dalam sambutannya, Abi Razali mengingatkan jamaah agar menjaga netralitas menjelang Pilkada 2024. “Sirul Mubtadin bukan partai politik, melainkan organisasi resmi yang diakui pemerintah. Kami berharap seluruh anggota menjaga kekompakan dan netralitas,” ujarnya.
Drs. Jailani juga menyampaikan apresiasi atas suksesnya acara tersebut. “Kami mendukung penuh Haul Sirul Mubtadin ke-5 ini dan mengajak seluruh jamaah untuk terus memperkuat syariat Islam di Pidie Jaya,” tuturnya.
Pelaksanaan Haul berlangsung lancar, mencerminkan sinergi antara Polres dan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kekhusyukan acara.
“Acara ini bukan hanya untuk mengenang yang telah tiada, tetapi juga mempererat nilai keislaman dan kebersamaan di masyarakat,” tutup AKBP Ahmad Faisal.
Kegiatan berakhir dengan rasa syukur dan khidmat, menunjukkan kolaborasi harmonis antara keamanan dan spiritualitas yang menjadi kebanggaan masyarakat Pidie Jaya.
