SIGLI - Sejumlah Warga Gampong Cot Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie Kecewa bantuan yang disalurkan oleh Lembaga Yayasan Keadilan Perdamaian Indonesia (YKPI) Pidie tidak tepat sasaran.
Sebenarnya bantuan itu salurkan oleh lembaga YKPI untuk masyarakat imbas banjir namum bantuan itu disalurkan oleh Sekretaris Desa gampong sempat tidak tepat sasaran.
Jumlah bantuan yang disalurkan oleh lembaga YKPI sebanyak 259 paket berupa sembako yaitu beras dan telor, seharusnya paket itu serahkan oleh sekdes untuk korban banjir bukan diserahkan sesuka hatinya.
Masyarakat Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie Salihin mengatakan, mereka mengalami korban banjir tidak mendapatkan bantuan tersebut, bahkan bantuan itu diserahkan kepada masyarakat yang tidak mengalami banjir dirumah mereka.
"Korban banjir menjadi mengamuk hingga bantuan berupa telah dipecahkan karena masyarakat yang benar benar banjir tidak mendapatkan bantuan tersebut," kata Salihin.
Kemudian ia juga menjelaskan, akibat bantuan itu tidak tepat sasaran hingga warga yang imbas banjir menjadi mengamuk hingga sempat adu mulut bersama para penyerahan bantuan disalah satu rumah.
"Kami semua masyarakat sangat kecewa kepada lembaga YKPI yang menyerahkan bantuan, karna bantuan yang diserahkan oleh pihak sekdes tidak terpat sasaran hanya diberikan untuk orang terdekatnya," tuturnya.
Sedangkan warga gampong setempat merasa kesal lantaran bantuan berupa sembako yang disalurkan oleh para perangkat gampong tidak tepat sasaran, hingga warga mengamuk menghancurkan semua telor tersebut.
Diketahui bahwa bantuan berupa sembako, sebanyak 259 paket, telur dan beras yang dibantu kepada Korban banjir, ini merupakan subangan dari lembaga YKMI hingga salurkan melalui sekdes Gampong Cot pada hari Minggu (12/1) kemarin.
Setelah mendapatkan bantuan tersebut sekdes dengan menyimpannya di gudang Desa untuk melakukan pendataan ulang namum saat dilakukan pendataan tidak tepat sasaran.
Padahal bantuan sembako itu diusukan kepada masyarakat imbas banjir di Gampong Cot kecamatan setempat, dalam pembagian pada hari pertama mengalami keributan bersama wargar yang mengalami korban banjir.
Setelah dilakukan pendataan ulang oleh Sekdes gampong sempat mereka membagikan bantuan tidak tempat sasaran, lalu kejadian itu menjadi rucuh bersama masyarakat yang mengalami korban banjir.
Salah seorang korban banjir Salihi mengakui, bahwa mereka mengalami banjir namum tidak mendapatkan bantuan tersebut, bantuan itu disalurkan kepada masyarakat yang tidak dampak banjir
"Kami sangat kecewa terhadap Lembaga YKPI dan sekdes karena kami tidak mendapatkan bantuan tersebut," kata salihin
Kemudian Ia menjelaskan, banyak masyarakat yang korban banjir tidak mendapatkan bantuan tersebut, namun para perangkat gampong setempat menyalurkan bantuan kapada masyarakat yang tidak imbas banjir.
"Rumah saya penuh air selama tiga hari tidak mendapatkan bantuan tersebut bukan bantuan itu saja kami tidak pernah dapat malah bantuan BLT DD yang sumber dana pemerintah tidak diberikan," kata salihin.
Kemiadian warga lain juga menjelaskan, awalnya salah seorang pengurus bantuan di Gampong sempat, mengambil dokumen foto di rumahnya namun dirinya mengakui bahwa tidak mendapatkan bantuan dengan alasan tidak terdata dalam bantuan tersebut.
"Kami tidak diberikan bantuan korban banjir Namum bantuan itu diserahkan yang tidak imbas banjir, jika kami tidak diserahkan bantuan untuk apa mereka mengambil dokumentasi dirumah saya," sebutnya m Ali.
para pengurus bantuan tersebutdiambil dokomen dirumah warga setempat mereka tidak mendapatkan bantuan tersebut, bantuan itu yang disalurkan oleh mereka untuk keluarganya saja bukan untuk warga korban banjir.
"Warga sangat kecewa terhadap penyerahan bantuan dari lembaga Yayasan keadilan perdamaian Indonesia (YKMI) Meraka lepas tanganh tidak bertanggung jawab," sebut M. Ali salah seorang korban banjir.
Pihak masyarakat mengalami korban banjir meminta kepada pihak kepolisian mamanggil para penyalur bantu korban banjir pihak lembaga YKPI dan sekdes gampong setempat untuk usut tuntas kasus pemalsuan data korban banjir yang.
Kami minta pihak Polsek Muara Tiga Kabupaten Pidie segara memangil mereka untuk mempertanyakan bantuan tersebut, karena banyak masyarakat yang tidak mendapatkan," tutupnya.
Saat dilokasi Sekdes Gampong cot kecamatan muara Tiga Kabupaten Pidie Mustakbar mengatakan, bahwa bantuan itu bukan dari pemerintah bantuan tersebut dari lembaga YKPI untuk korban banjir, bila ada masyarakat tidak merata mendapatkan, pihaknya minta maaf karena semua yang telah disalurkan kepada masyarakat sebanyak 250 kepala keluarga.
"Jika bantuan itu tidak mendapatkan dengan merata saya minta maaf bantu tuan itu telah saya salurkan, lagian ini bantu usulan dari saya bukan bantuan dari pemerintah," Tutupnya dengan nada tinggi didepan masyarakat.