Banda Aceh - ANN
Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Forum Blangpidie Aceh Barat Daya (FORDYA) mendesak pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat Daya (HIPELMABDYA) untuk segera menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Hipelmabdya sebagai agenda musyawarah dan mengganti kepengurusan Hipelmabdya di bawah kepemimpinan Irfan Nasrudin (ketua Umum) dan M. jasdy (Sekjend) yang telah berakhir masa kepengurusannya.
Ketua Umum Fordya Dedy Safriady mengungkapkan bahwa sesuai kesepakatan pengurus Hipelmabdya bersama Ketua Paguyuban kecamatan Se-Abdya, Mubes Hipelmabdya seharusnya dilaksanakan pada bulan Mei 2018, mengingat masa kepengurusan berakhir pada bulan April 2018.
"Itu komitmen dan janji yang semestinya ditunaikan oleh pengurus Hipelmabdya 2016-2018. Apalagi pada saat itu sudah terpilih ketua panitianya", ungkap Dedy.
Namun, hingga kini belum terlihat adanya upaya yang serius dari Ketua Umum dan Sekjend Hipelmabdya untuk merealisasikan komitmen tersebut.
Anehnya, lanjut Dedy, keduanya masih mengatasnamakan pengurus Hipelmabdya dan melakukan hubungan eksternal organisasi. Padahal, masa kepengurusannya sudah berakhir, dan tugas terakhir pengurus periode 2016-2018 adalah melaksanakan Mubes.
"Ini adalah bentuk sikap inkonsisten. Keburukan yang diperlihatkan menunjukkan bahwa Ketum dan sekjend tidak bertanggungjawab dan terkesan tidak ada itikad yang baik untuk Hipelmabdya," ujarnya.
Yang sangat disayangkan, kata Dedy, akibat dari diundurnya pelaksanaan Mubes tersebut telah memperlambat proses regenerasi kepemimpinan di Hipelmabdya.
"Oleh karena itu sangat diharapkan itikad baik dari Ketua Umum dan Sekjend untuk segera melaksanakan Mubes dalam waktu dekat," pungkasnya.
Fordya, sambung Dedy, memberi tenggat waktu maksimal sampai 28 Febuari 2019 kepada Irfan Nasrudin dan M Jasdy untuk segera melaksanakan Mubes.
Apabila sampai batas waktu yang diberikan Mubes tidak terlaksana, maka Fordya akan melakukan konsolidasi dengan paguyuban kecamatan lainnya se-Abdya untuk mengambil alih Hipelmabdya dan secara bersama-sama menyelenggarakan Mubes Hipelmabdya.
"Kami juga meminta Ketum dan Sekjend tidak membawa nama Hipelmabdya di Forum apapun. Apalagi, menjadikan Hipelmabdya sebagai alat untuk kepentingan pribadi".