• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Ir. Jefri Rosiadi : PLN Aceh Sediakan Tambahan Daya Listrik Pada Bulan Puasa Dan Lebaran Idul Fitri 1440 H

    5/16/19, Kamis, Mei 16, 2019 WIB Last Updated 2019-05-17T16:59:42Z

    Banda Aceh - ANN
    pihaknya sudah menyiapkan tambahan daya sebanyak 200 megawatt (MW) dari PLTU Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumut.

    “Beban puncak di Aceh pada bulan puasa dan hari raya nanti diperkirakan sekitar 450 megawatt. Jadi, untuk cadangan penyuplai tambahan jika ada gangguan atau kerusakan mesin listrik dalam bulan puasa dan lebaran nanti, sudah kita siapkan suplai listrik tambahan dari PLTU 3 Pangkalan Susu sebesar 200 MW,” kata Jefri Rosiadi didampingi Kadis ESDM Aceh, Mahdinur dan Biro Humas PLN, Bahrul kepada wartawan di ruang rapat pimpinan PLN, Kamis (2/5).

    Rosiadi menjelaskan, pada tahun 2018 lalu, beban puncak daya listrik untuk Aceh sekitar 370 MW. Namun, setelah tiga daerah yaitu Aceh Tenggara, Aceh Tengah, dan Subulusslam, masuk ke dalam jaringan koneksi tegangan tinggi 150 KVA listrik tol Sumatera, maka beban puncak di Aceh bertambah menjadi 450 MW. Kebutuhan beban sebesar itu, ujarnya, disuplai dari pembangkit listrik yang ada di Aceh sebanyak 270 MW, di antaranya dari PLTMG Lhokseumawe sebesar 180 MW, dari PLTU 1 dan 2 Nagan Raya 120 M, dan pembangkit lokal. “Sisanya dari pembangkit listrik dari Sumut sebesar 180 MW,” sebutnya.


    Lebih lanjut, GM PT PLN Persero Wil I Aceh itu memaparkan, untuk menjaga gangguan listrik pada bulan puasa ini pihaknya sudah melakukan gelar pasukan untuk persiapan penanganan gangguan listrik menjelang puasa, selama bulan puasa, dan lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, di halaman kantor PLN setempat, Kamis (2/5). Ia menyebutkan, sebanyak 500 petugas perbaikan gangguan listrik dan mitra kerja disiagakan di masing masing pos.

    Jefri mengklaim, kemungkinan terjadinya pemadaman listrik dalam bulan puasa dan lebaran akibat kekurangan daya dari pembangkit PLN, sangatlah kecil. Peluang gangguan, urainya, kemungkinan lebih banyak datang dari kondisi alam, dan gangguan binatang, serta pohon tumbang. “Misalnya, angin puting beliung, bencana alam banjir, tanah lonsor, gangguan pohon tumbang, dan hewan mati seperti tupai, kelelawar, burung, dan lainnya,” ucap dia.

    Sementara itu, Kadis ESDM Aceh, mengatakan, dirinya sependapat dengan GM PT PLN Wil I Aceh, Ir Jefri Rosiadi yang mengklaim gangguan listrik karena kekurangan pasokan daya dari pembangkit sangatlah kecil. Mahdinur juga mengiyakan penjelasan Jefri yang menyebutkan bila ada gangguan listrik selama puasa maka itu lebih disebabkan karena faktor alam.


    Namun begitu, Kadis ESDM Aceh itu menyarankan, kepada pihak PLN agar ketika terjadi gangguan listrik di suatu daerah cepat diberitahu kepada publik. “Ini penting agar publik langsung mengetahui penyebabnya dan mereka bisa memahami kalau kerusakan dan gangguan itu segera ditangani Satgas PLN yang telah dibentuk,” sarannya.

    Mahdinur menerangkan, masyarakat biasanya akan mudah terbawa emosi dan dilanda kemarahan jika saat mau buka puasa atau menjelang shalat Tarawih, dan makan sahur, listrik mati tiba-tiba. “Untuk itu, jika ada kerusakan atau gangguan listrik, harus cepat-cepat disampaikan ke publik dan cepat diperbaiki. Hal itu agar publik tidak salah paham dan salah duga kepada PLN,” tukasnya.(*)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini