• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Kadin Aceh Harus Berperan dalam Program IMTT-G

    6/29/19, Sabtu, Juni 29, 2019 WIB Last Updated 2019-06-29T13:22:23Z

    Banda Aceh (ANN) --- Plt Nova Iriansyah menyatakan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh seharusnya menjadi pemeran utama dalam keberlangsungan program-program Indonesia Malaysia Thailand – Growth Triangle (IMT-GT). Hal ini disampaikan pada Rapat Tindak lanjut Pertemuan KTT IMT-GT di Pendopo Wakil Gubernur Aceh, Rabu, 26 Juni 2019.

    Plt Gubernur, Ir. Nova Iriansyah, MT mempresentasikan program-program hasil pertemuan IMT-GT bersama SKPA, Kadin dan unsur terkait lainnya di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur, Banda Aceh, 26 Juni 2019.

    Dalam rapat itu, Nova meminta Kadin Aceh memperkuat peran para pengusaha lokal supaya dapat mengambil kesempatan kerjasama dalam rangkaian program IMT-GT. Ia juga mengiginkan KADIN Aceh dapat bekerja cepat dan fokus pada pengembangan sektor perdagangan dan industri.

    “Untuk investasi besar saat ini, jangan hanya jadi wacana calon investor saja. Ada investasi masuk tapi belum ada yang terealisasi,” kata Nova.

    Nova menambahkan, investasi Aceh saat ini hanya berfokus pada kerjasama dengan Negara Malaysia saja. Padahal masih ada negara Thailand yang membuka peluang konektifitas. “Saya berharap (KADIN) dapat mereview kembali perannya, untuk dapat masuk kembali ke jalurnya,” ujar Nova.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua KADIN Aceh, Makmur Budiman, mengusulkan agar membentuk delegasi perdagangan/perwakilan Kadin Aceh di Tahailand, Malaysia, Andaman, dan Nicobar supaya mempermudah monitoring perdangangan. Dalam hal itu, kata Makmur, pihaknya butuh duk
    ungan dari Dinas Industri dan Perdagangan, juga Dinas Budaya dan Pariwisata.

    Selain itu, lanjut Makmur Budiman, pemerintah juga perlu membuka Sekolah Menegah Kejuruan Pertanian bertaraf internasional di Aceh. Nantinya para pelajar itu dapat dimagangkan ke Thailand dan Vietnam yang dikenal teknologi pertaniannya.

    “Lebih baik kita buka SMK Pertanian. Kita magangkan ke Thailand dan Vietnam untuk belajar di sana 1 tahun. Paling tidak ketika pulang mereka bisa membangun desa mandiri, apa lagi dengan pelimpahan dana desa,” ujar Makmur.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini