Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang
Pendidikan Madrasah, melaunching Sistem Informasi Manajemen DaftarUsulan Penilaian Angka Kredit (Simdupak) Guru berbasis online.
Launching tersebut dilakukan oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh didampingi Kabag TU H Saifuddin SE, Kabid Penmad Drs H Idris MPd dan para Kabid di lingkungan Kanwil, berlangsung di aula lantai II Kanwil Kemenag Aceh, Banda Aceh, Senin (15/7).
Pada kesempatan tersebut Kakanwil sekaligus membuka kegiatan Peningkatan Kinerja GTK Madrasah yang diikuti Kasi Penmad/Pakis/Pendis Kankemenag Kab/Kota se Aceh.
"Melakukan inovasi atau pembaharuan terhadap sesuatu didalamnya bernilai ibadah, apalagi Simdupak ini pertama di Indonesia, kita berharap akan menjadi model bagi provinsi lain," ujar Kakanwil.
Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi guru kita sekarang adalah masalah kepangkatan, dimana guru terhambat kenaikan pangkat disebabkan berbagai persoalan.
"Karenanya inovasi aplikasi ini harus kita dorong untuk memudahkan para guru di Aceh, misalnya kalau ada persoalan berbagai instrumen kepangkatan guru yang tidak lengkap, seharusnya dikembalikan segera ke guru untuk diperbaiki, supaya tidak tersimpan di Kanwil, dan mereka guru kemudian harus datang ke Kanwil," sebut Kakanwil.
Kakanwil meminta Kasubbag kepegawaian dan Kabid Penmad untuk menuntaskan semua kepangkatan guru tepat waktu.
Ia mengatakan, malah ada anak madrasah di salah satu kabupaten kota yang menghubungi dirinya via channel whatsapps (WA).
"Anak madrasah WA ke saya, yang mengatakan bahwa ibunya punya jadwal penuh mengajar, jadi hingga hari ini belum sempat mengurus pangkatnya ke Banda Aceh dan tidak mungkin meninggalkan tugas mengajar untuk mengurus pangkat, melihat kondisi ini makanya aplikasi online sangat dibutuhkan di zaman ini. Hal yang memang harus diselesaikan, dan solusinya dengan memunculkan aplikasi online, dan kisah yang saya ceritakan kedepannya kita harap tidak terulang lagi," ucapnya.
Dikatakan Kakanwil, bayangkan jika seorang guru berasal dari Gayo Lues, berangkat ke Banda Aceh dan meninggalkan madrasahnya hanya untuk mengurus kepangkatannya. Berapa biaya dan waktu yang mereka butuhkan?, tentu sangat banyak, ungkap Kakanwil.
Karenanya, permasalahan kepangkatan guru harus menjadi perhatian kita. "Lakukanlah perubahan dan tumbuhkan kreatifitas. Kondisi saat ini butuh pemberdayaan SDM yang tidak boleh diabaikan, ASN kita juga harus kuasai IT, jangan sampai tertinggal.
Namun tanggalkan pola kerja lama dan beralih ke pola baru yang lebih baik, lanjut Kakanwil.
Sementara Kabid Penmad menyebutkan dasar peluncuran aplikasi online tersebut mengingat pentingnya peningkatan karir guru dan meningkatkan kualitas guru.
"Pengusulan penilaian angka kredit guru semakin banyak, sehingga dengan ada program ini pemeriksaan angka kredit guru semakin mudah, efisien, akurat dan tepat. Tidak memerlukan tempat penyimpanan pemeriksaan yang luas, menghindari tercecernya dokumen dupak guru, guru dapat dengan mudah memonitoring proses dupaknya," ungkap Idris.
Kami berharap semua kita bersinerji untuk membangun pendidikan yang lebih baik, tanggapi semua aplikasi yang kita jalankan itu dengan positif, "Kedepannya kita berharap tidak ada lagi hambatan dalam proses kepangkatan guru dan berjalan dengan lancar," sebutnya.
Sebelumnya, Kanwil Kemenag Aceh telah memaparkan Simdupak Guru berbasis online di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemenag RI Jakarta pada Juni lalu.
Pemaparan tersebut dilakukan Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh, H Saifuddin SE, Kabid Penmad Drs H M Idris MPd bersama tim pendidikan madrasah Kemenag Aceh di hadapan Direktur GTK Prof. Suyitno pada acara konsultasi dan koordinasi dengan direktur GTK Kementerian Agama RI.[red]