Hari ini tanggal 4 Juli 2018 Delegasi Famtrip KJRI Johor Bahru akan berkunjung ke Pendopo Wakil Gubernur Aceh untuk Acara Ramah Tamah dengan Plt. Gubernur Aceh dan dilanjutkan dengan makan siang di Lem Bakri dan berwisata ke beberapa objek wisata di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Besoknya tanggal 5 Juli 2019 delegasi akan melanjutkan dengan acara Table Top Buyer Seller Paket Wisata Aceh di Hotel Ayani.
Pertama-tama, atas nama masyarakat dan Pemerintah Aceh, izinkan kami mengucapkan “Welcome to Banda Aceh”, Ibu Kota Provinsi Aceh yang juga dikenal oleh wisatawan sebagai Kota Budaya, Sejarah dan Pendidikan yang selalu menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Aceh.
Kami merasa bangga dan terharu dengan kunjungan Saudara-saudara kami dari Negara tetangga kami, Malaysia yang telah memilih Aceh sebagai destinasi pilihan utama Anda untuk tujuan “Familiarization Trip” atau “Famtrip” dengan jumlah rombongan 32 orang dari tanggal 2 s.d 6 Juli 2019.
Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bapak Ibu sekalian yang telah berkunjung ke Aceh, sehingga kami dapat merasakan dampaknya, tidak hanya pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Aceh dan pengalaman Bapak Ibu berwisata di Aceh dengan menikmati ragam pesona wisata alam dan budaya Aceh, tapi juga peran Bapak Ibu sekalian sebagai Endorser atau Ambassador kami untuk menyampaikan pesan positif dan kekinian kepada seluruh masyarakat di Malaysia bahwa Aceh adalah salah satu negeri yang indah dan berbudaya dengan keramahan masyarakat Aceh, sehingga layak untuk dikunjungi oleh wisatawan Malaysia, Negara-negara ASEAN dan Negara-negara asing lainnya.
Tadi kita sudah menyaksikan tayangan langsung video singkat tentang pesona wisata Aceh dengan ragam kekayaan alamnya, keindahan budayanya, kebesaran sejarahnya, keunikan kulinernya, dan keramahan masyarakatnya.
Kami merasa yakin bahwa sepenggal dari pesona wisata Aceh melalui tayangan video tersebut sudah Bapak Ibu rasakan dan nikmati selama Famtrip di Kota Sabang. Tentu saja, pengalaman berwisata di Sabang belumlah cukup untuk membuat Bapak Ibu terpesona.
Berbagai daerah lainnya di Aceh dengan ragam pesona wisatanya akan membuat wisatawan semakin terpesona, seperti dataran tinggi Gayo dengan ketinggian sekitar 1500 mpl, selain udaranya sejuk dan segar, hamparan kebun kopi rakyat, tapi juga keindahan Danau Lut Tawar dengan species Ikan Depik yang tidak dapat ditemukan di daerah lain.
Industri pariwisata Aceh semakin berkembang. Hal ini terbukti dari beberapa indikator positif, seperti semakin membaiknya branding wisata Aceh di mata wisatawan, semakin banyak ragam paket wisata tematis yang diciptakan, dan semakin tinggi minat masyarakat untuk terlibat dalam industri pariwisata. Termasuk juga, angka kunjungan wisatawan semakin membaik, walau selama ini terganggu dengan melambungnya harga tiket pesawat domestic.
Jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh juga meningkat, mencapai 2.5 juta orang, terdiri 2.4 juta wisnus dan 106 ribu wisman tahun 2018. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2017, yaitu 2.3 juta orang, wisata terdiri dari 2.2 juta wisnus dan 78 ribu wisman.
Angka ini diprediksi terus meningkat, dan kita menargetkan angka kunjungan wisnus 3 juta orang dan wisman 150.000 orang. Sementara, angka kunjungan wisatawan Muslim ke Aceh diharapkan juga meningkat, dari 35 ribu tahun 2018 menjadi 40 ribu tahun 2019.
Selain itu, atraksi wisata yang digelar hampir di seluruh Aceh juga terus meningkat, demikian juga destinasi wisata baru dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung, ditambah lagi dengan semakin viralnya pesona wisata Aceh di berbagai dunia maya.
Lebih 100 atraksi wisata alam dan budaya yang terangkum dalam Calendar of Event (COE) Aceh 2019 yang berhasil dilaunching oleh Bapak Menteri Pariwisata RI awal tahun 2019 sedang digelar sepanjang tahun 2019 bertema “Aceh Hebat melalui Ragam Pesona Wisata 2019”.
Semua atraksi wisata tersebut dengan bangga kami persembahkan kepada wisatawan melalui semangat branding wisata Aceh “Cahaya Aceh” dan “The Light of Aceh” sebagai co-branding wisata nasional “Wonderful Indonesia” sebagai identitas dan kebanggaan kita bersama.
Sebagai destinasi wisata halal dunia atau “World’s Best Halal Cultural Destination” melalui Halal Tourism Awards 2016 yang digelar oleh International Travel Week (ITW) di Abu Dhabi dan berada di peringkat kedua sebagai Destinasi Wisata Halal Indonesia 2019 melalui standar Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 mengacu pada standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Aceh terus memperkuat “positioning”nya sebagai destinasi wisata halal dunia yang rahmatan lil ‘alamin.
Ragam upaya terus dilakukan melalui kerjasama semua stakeholder dalam rangka mendukung memberikan pelayanan maksimal kepada wisatawan, salah satunya melalui pembenahan komponen 3 A: Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi.
Dalam rangka meningkatkan perekonomian Aceh, mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan, kami juga menawarkan berbagai peluang investasi kepada investor asing, seperti sector pariwisata, agro Industri (kopi, kopi, kelapa sawit), sumber daya energy dan infrastruktur, BPKS Sabang, Kawasan Industri Ladong dan Special Economic Zone (SEZ) Arun – Lhokseumawe.
Kami akan memberikan segala bantuan, kemudahan, kenyaman dan kepastian hukum kepada para investor dalam melakukan investasi di Aceh.
Masyarakat dan Pemerintah Aceh mengharapkan bahwa kunjungan Bapak Ibu ke Aceh bukanlah yang pertama dan terakhir. Sungguh kami mengharakan kunjungan Bapak Ibu pada kunjungan lainnya bersama keluarga dan sahabat.
Terima kasih atas kunjungannya ke Aceh. Semoga kegiatan Famtripnya berhasil dan berkesan indah dan hubungan persaudaraan dan kerjasama Indonesia dan Malaysia semakin kuat, khususnya Aceh dan Johor Bahru. In sha Allah. Kita akan bertemu kembali di masa akan dating dengan jumlah delegasi yang lebih besar lagi.
Narasumber:
1. Jamaluddin, SE, M.Si (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh)
2. Rahmadhani, M.Bus (Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh).