Banda Aceh --- ANN
Kita optimis menghadapi APBA 2021 yang berkualitas dan tepat waktu. Dalam waktu dekat ini kita akan menggelar Rakoortekbang dengan seluruh SKPA dan SKPK di kabupaten/kota,” -
Anggaran 2020 sudah disahkan dan tinggal mengeksekusi pada awal tahun depan. Kondisi merupakan kemajuan besar dalam perencanaan penganggaran dalam Pemerintah Aceh, berkualitas dan tepat waktu. Untuk mengulangi dan mentradisikan capaian ini, Bappeda Aceh saat ini mulai merancang pembangunan 2021.
“Anggaran 2020 sudah selesai tinggal melaksanakan saja pada tahun berjalan. Sekarang tugas kami adalah bagaimana mengahadapi perencanaan 2021. Inilah yang sedang kami susun skemanya,” kata Kepala Bappeda Aceh, Ir H Helvizar Ibrahim M.Si, dalam bincang-bincang dengan Tabangun Aceh di ruang kerja Kepala Bidang Program dan Pendanaan, Jumat (1/11/2019).
Helvizar menambahkan, menjelang memasuki tahun 2020 Bappeda terus bersiap merancang pembangunan 2021. Skema yang dilakukan oleh Bappeda sekarang adalah melaksaanakan Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan (Rakoortekbang) pada pertengahan bulan November - Desember 2020.
“Kita optimis menghadapi APBA 2021 yang berkualitas dan tepat waktu. Dalam waktu dekat ini kita akan menggelar Rakoortekbang dengan seluruh SKPA dan SKPK di kabupaten/kota,” ujar Helvizar Ibrahim didampingi Ramzi MSi, Kabid Program dan Pendanaan Bappeda Aceh.
“Pekerjaan teknis yang harus dipersiapkan adalah menyusun Menu Rakoortekbang. Tujuannya adalah untuk menyamakan misi dengan SKPA dan SKPK agar setiap usulan kegiatan jelas sasaran, lokasinya dan jelas pemanfaatannya.
Skema THIS (Tematic, Holistic, Integratif dan Spasial, red) yang mulai diterapkan pada tahun 2020 tentu terus kita optimalkan. Sedangkan prinsip money follow program tentu harus jadi keniscayaan untuk menentukan alokasi anggaran dalam sebuah program,” urai Kepala Bappeda Aceh.
Helvizar menambahkan, dari sisi sistem perencanaan Bappeda terus memperbaiki apa yang menjadi kekurangan pada tahun sebelumnya. Perencanaan dan penganggaran yang sudah terintegrasi terus dioptimalkan. Tidak hanya terintegrasi pada lintas SKPA saja, melainkan juga inisiasi di lintas SKPK di kabupaten/kota, bahkan terintegrasi SKPA dan SKPK.
“Tentu ini tidak mudah, perlu kerja keras di lintas sektor dan dukungan semua pihak terutama para pengambil kebijakan pembangunan di berbagai tingkatan pemerintahan,” katanya.
Sedangkan untuk arah pembangunan tahun 2021, Kepala Bappeda Aceh yang juga mantan Pelaksana Tugas Sekda Aceh ini, memberi gambaran bahwa difokuskan untuk mengembangkan industri pengolahan yang didukung oleh daya dukung SDM dan pembangunan infrastuktur yang terintegrasi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
“Fokus kita sejalan dengan semangat kabinet Indonesia Maju yaitu memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu kita harus sinkron dengan Pemerintah Pusat,” tutup Helvizar Ibarahim.(*)