Banda Aceh – ANN
Pemko Banda Aceh melalui Dinas Pariwisata menggelar event Koetaradja Fest. Event ini dibuka Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dengan memukul Rapai Pasee dipanggung utama Taman Bustanussalatin, Jumat (13/12/2019).
Turut hadir pada seremonial pembukaan, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, Wakil Wali Kota, Zainal Arifin dan unsur Forkopimda Banda Aceh. Tampak juga jadir para Asisten dan sejumlah Kepala SKPK jajaran Pemko Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Aminullah menyampaikan Banda Aceh yang dulunya bernama Koetaradja sangat kaya akan sejarah masa lalu, termasuk sejarah perjuangan terhadap penjajahan Belanda.
Dengan gelaran Koetaradja Fest ini, Wali Kota berharap jejak sejarah itu tidak akan hilang dan akan selalu membekas di benak generasi muda Banda Aceh.
“Anak-anak kita harus tahu sejarah perjuangan pendahulu-pendahulu mereka. Nenek moyang kita dulu adalah pejuang-pejuang yang sangat heroik,” kata Aminullah.
Lewat Koetaradja Fest ini juga, kata Aminullah, Pemko ingin memberi alternatif menarik lainnya bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Banda Aceh.
“Kita memang memiliki banyak cagar budaya, destinasi wisata tsunami, wisata religi dan destinasi menarik lainnya. Namun event-event seperti ini terus kita gelar untuk memperbanyak daya tarik kota ini bagi wisatawan,” kata Wali Kota yang baru saja menerima penghargaan Banda Aceh sebagai Kota Peduli HAM dari Kemenkumham RI di Bandung ini.
“Ini akan menjadi daya tarik dan juga hiburan bagi warga kota. Wisatawan juga akan memiliki kesempatan melihat kesenian dan kebudayaan kita yang ditampilkan di Koetaradja Fest ini,” tambah Aminullah.
Selain itu, event yang digelar selama tiga hari ini akan memberi dampak ekonomi, terutama kepada para pelaku UMKM karena diberikan space untuk memamerkan produk-produk mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar menyampaikan Koetaradja Fest 2019 mengusung tema “Mengenal Indonesia dari Koetaradja”. Tema ini diusung untuk membangkitkan ingatan dimana Banda Aceh yang dulunya bernama Koetaradja memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi kemerdekaan Republik Indonesia.
Event ini terdiri dari pameran dimana diisi oleh 10 stand dari berbagai instansi, lembaga dan komunitas yang menampilkan barang-barang traadisional, galeri pejuang, pameran barang-barang antik, pameran kenderaan tempoe doeloe (ontel), komunitas sanggar, pemutaran film dokumenter hingga makanan tradisional atau yang disebut peunajoh Aceh.
Tujuan Koetaradja Fest digelar, selain mempromosikan Banda Aceh dengan berbagai event juga untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk mengetahui dan mencintai sejarah serta kebudayaan daerahnya sendiri juga untuk meningkatkan roda perekonomian mikro.
Koetaradja Fest ini nantinya akan berakhir pada 15 Desember dengan melaksanakan Karnaval Koetaradja. Pada Karnaval Koetaradja ini akan dihadirkan icon Koetaradja yaitu Po Meurah (Gajah) yang mulai start dan finish di Blang Padang.[]