Lhokseumawe - ANN
Ratusan prajurit TNI dan Ibu-ibu anggota persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 mengikuti sosialisasi sekaligus simulasi penangan pencegahan kebakaran di, Lapangan Jenderal Sudirman, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Jumat (17/7/2020).
Sosialisasi yang diadakan Korem 011/Lilawangsa itu, turut dihadiri pihak PLN dan tim Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe sebagai pemateri dalam penanggulangan bencana apabila terjadinya kebakaran.
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro yang turut hadir dan menyaksikan berlangsungnya kegiatan mengatakan, simulasi itu penting dilakukan untuk memberi pemahaman terhadap anggota dan ibu persit, mengingat asrama rapat dan instalasi listrik sudah dimakan usia.
“Sebagian besar asrama TNI ini kan terbuat dari kayu, akibat instalasi sudah tua, sehingga sudah beberapa kali terjadi kebakaran, maka untuk itu simulasi ini penting dilakukan untuk mencegah kebakaran, banyak pelajaran yang bisa lakukan seperti memberi plat seng dibawah kompor, apabila terjadi langkap awal apa yang hasus dilakukan serta siapa yang harus dihubungi,” ujar Danrem Sumirating Baskoro.
Sedangkan untuk penangan terbakarnya gudang senjata, pihaknya sudah melatih kesiagaan dan penanganan khusus, menyediakan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) dan cctv yang 24 jam tersambung ke handphone petugas khusus dan Danrem.
“Saya himbau kepada anggota, apabila meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, pastikan aliran listrik aman dan tabung gas mati, apabila ingin memperbaiki listrik harus dengan ahlinya dan juga pekai kabel sesuai dengan beban,” katanya.
Manager PLN Rayon Lhokseumawe, Pondes mengatakan, banyaknya terjadi kebakaran akibat aliran arus listrik karena menggunakan instalasi yang tidak standar SNI, selain itu juga tidak mengecek perawatan instalasi.
“Apabila terjadi kebkaran rumah pelanggan adalah di luar tanggung jawab PLN, tanggungjawabnya adalah hanya sebatas di Alat Pembatas dan Pengukur (APP) saja, maka kita berharap kepada masyarakat agar tidak mengotak atik alat pengukur dan dan pembatas, karena bagian itu juga berfungsi sebagai dari pengaman, apabila terjadi percikan api maka APP akan membal dan lepas,” kata Pondes.
Katanya, selain pelanggaran hal itu juga sangat berbahaya bagi orang lain. Ada beberapa katagori pelanggaran yang sering ditemui, yaitu pelanggaran P1, artinya mempengaruhi alat pembatas, sambung langsung Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus lebih (MCB), melepas dan mengganti MCB dengan MCB token dan merusak KWH meter.
“Kita berharap kepada pelanggan PLN, apabila ada kendala di alat pengukuran silahkan hubungi call center 123,” pungkasnya.
Sedangkan Kasi Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe, Ibrahim mengatakan, peristiwa kebakaran 70 persen terjadi akibat kelalaian masyarakat sendiri. Selain itu siaga menyediakan APAS di setiap rumah, alat tersebut dalam hitungan detik bisa cepat memadamkan api.
“Jika ada sumber api dari listrik jangan disiram dengan air, namun gunakan pasir, apabila tabung gas bocor pastikan tabung gas dikeluarkan dari rumah dan lepas alat regulatornya, tak hanya itu lebih baiknya jangan tunggu api besar baru menghubngi pemadam, jika bisa lebih cepat dari itu, hubungi call center 085105004113, diharapkan jangan memberikan keterangan palsu,” tutup Ibrahim.