Masyarakat Krueng Baroe Blang Mee, Kec Samudera, Kab Aceh Utara, Sejumlah warga Mempertanyakan kerja geuchik Krueng Baroe Blang Mee, yang selama ini menurut warga tidak transparan dalam pengelolaan Dana Desa.
Pasalnya pembangunan jalan rabat beton usaha tani yang di bangun dengan anggaran 2019 tidak diketahui warga dalam perencanaan dan kini jalan tersebut sudah mulai rusak kondisi retak-retak di sepanjang jalan dan ditumbuhi bulu-bulu rumput, dan kami menemukan lempengan pecahan dari rabat beton usaha tani yang di bangun dengan ketebalan lebih kurang 5cm. Ujar masyarakat pada awak media ini.
Tentang penanda tangan warga Khairul Rasyiddin (mewakili masyarakat) membantah bahwa itu bukan bentuk provokasi tapi itu hal nyata yang dirasakan lansung oleh masyarakat Desa tersebut dan sbagai bentuk kepudulian warga dalam menjalankan fungsi kontrol sosial dan sekaligus selaku penerima manfaat Realiasi DD agar kedepan lebih transparan dan melibatkan masyarakat atau paling tidak unsur masyarakat dalam perencanan awal, dan terkait mengenai tanda tangan yang menyebut, satu orang menanda tangani dua nama itu tidak benar, seperti yang diberita salah satu media online beberapa hari lalu, Ujarnya.
Karna tidak tranparannya penggunaan dana desa tersebut, maka warga berinisiatif sepakat beramai ramai menanda tangani untuk mengadukan perihal Desanya kepada Lembaga Aliansi Indonesia, warga mengatakan itu salah satu bentuk tidak tranpransi Karna tidak adanya papan informasi yg terpasang tahun anggaran 2020 ditempat biasa sebagaimana mestinya, apa lagi ini sudah masuk pertengahan tahun, itu salah satu vaktor yang membuat masyarakat bertanya tanya dalam pengololaan DD.
Harapan masyarakat Krueng Baroe Blang Mee, agar kepala desa harus lebih transparan dan mengadakan Musyawarah terbuka dengan warga mulai dalam perencanaan awal agar pengambilan keputusan lebih bijaksana dalam menentukan keperluan hajat hidup orang banyak/masyarakat.
Kalau serius mau bersih mengapa harus risih. Tutup Rasyiddin yang mewakili warga.