.
ACEH UTARA-ANN
14 Desa di Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh utara Kelola Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Bayu sepakat Mandiri Bersama dengan Sistim Bagi Hasil bersama yaitu 60 persen Hak desa ,40 persen hak pengurus.
Sistim ini dijalankan sesuai kesepakatan musyawarah Tertulis dalam IDRT perusahaan.
Kreatifitas pertumbuhan sektor pendapatan ekonomi pedesaan di Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara patut di contohkan oleh Desa lain,dari 38 Desa secara keseluruhan dalam kecamatan setempat, baru 15 Desa yang sudah mampu secara bersama Berasil mengelola Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Bayu Sepakat mandiri Bersama semakin sukses,Rabu 19 Agustus 2020.
Ketua Koordinator pengolola Harian (BUMG) Bayu Sepakat mandiri bersama Geuchik Gampong Bungong Syamtalira Bayu Supriadi Mengatakan, tercipta nya keinginan membangun usaha toko bangunan dan peralatan listrik atas kreatifitas semangat dari ketua forum dan para geuchik pembina yang ada di 14 desa kecamatan syamtalira bayu,juga dukungan Pemda dan serta seluruh stacholder yang ada ikut membantu kemajuan usaha tersebut,Ungkap nya.
"Berawal kita mencoba gerak usaha penambahan dana desa ini dari hasil kunjungan ke luar daerah maka kita terapkan di bayu BUMG bersama, dan Sudah 2 Tahun berjalan insya Allah sudah ada hasil nya,Sistim Kita jalan kan yaitu Sistem hediherting, jadi kalau ada keuntunga setelah kita tunaikan zakat,60 persen untuk desa, 40 persen ke pengurus, jadi lebih banyak untuk desa",jelas nya.
Kata dia untuk modal awal dalam mendirikan usaha itu menghabiskan anggaran sebesar 100 juta rupiah yang bersumber dari DD masing masing gampong.
Usaha toko bangunan tersebut memiliki tarif harga barang yang dipasang tidak terlalu berbeda dengan harga pasaran namun toko bangunan (Bumdes) desa ini mampu meraih omset dari penjualan mencapai Ratusan juta rupiah pertahun,jelas nya.
" Pertama kali kita bangun BUMG ini untuk kecamatan Bayu berkat kunjungan ke pulau Jawa, jadi ada desa yang terkenal di Indonesia, maka disini kita di bayu lahirlah BUMG bersama dan alhamdulillah masing masing desa sudah menikmati dari ke untungan nya"
Ia juga mengatakan, untuk modal awal dalam mendirikan usaha itu menghabiskan anggaran sebesar 100 juta rupiah yang bersumber dari DD masing masing gampong Meskipun tarif harga barang yang dipasang tidak terlalu berbeda dengan harga pasaran namun toko bangunan (Bumdes) desa ini mampu meraih omset dari penjualan mencapai Ratusan juta rupiah pertahun.
“omset yang kita dapat kita putar lagi untuk membeli alat lainnya, agar perlahan lahan isi toko lengkap, apalagi yang belanja disini kebanyakan keperluan bangunan desa,selain itu masyarakat banyak yang belanja disini ,” katanya.
Ia juga berharap dukungan dari masyarakat desa masing masing desa sangat diperlukan, agar toko yang dikelola Bumdes tersebut lebih maju lagi kedepannya.
"Insya Allah Perencanaan kedepan kita selaku pengurus BUMG ini rencana akan membangun pasar induk dengan sistim penyewaan nanti nya sehingga omset desa akan semakin meningkat,wacana tersebut sudah kita bicarakan dengan pihak muspika dan pemda aceh utara. ”tandasnya.
Sementara itu Camat Kecamatan syamtalira Bayu aceh utara Fatwa Maulana,sangat mendukung program BUMG Bayu sepakat bersama mandiri,dan mengajak desa desa lain yang belum bergabung supaya ikut serta dalam hal ini,hal tersebut dilakukan karna masih ada dana desa yang di peruntukan,sehingga pendapatan PAD desa kedepan bisa meningkat di sektor ekonomi gampong secara pesat,kata nya.
"kita sangat mengapresiasi kepada 15 gampong yang telah membina secara bersama membangun pondasi pendapatan desa lewat BUMG bayu sepakat mandiri bersama ini semakin sukses,saya berharap hal seperti ini bisa di ikuti oleh desa desa lain, seperti hal nya yg sudah dilakukan oleh 15 desa ini itu harapan saya dan kita sakut dengan pengembangan ini,sebagai contoh untuk desa lain"tutup nya.
(M)