BANDA ACEH – Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengikut puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke- 50 tingkat Nasional Tahun 2022 yang digelar secara virtual dari Kepulauan Riau, Selasa (8/3/2022).
Acara yang digelar secara daring itu, tampak dihadiri langsung oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Ketua Umum TP. PKK Pusat Ny. Tri Tito Karnavian. Sementara seluruh anggota TP PKK di seluruh Indonesia mengikuti secara daring.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, mengatakan PKK adalah salah satu organisasi sosial terbesar yang mampu menjamah semua lini hingga ke kelompok terkecil, yaitu keluarga, melalui jaringan kadernya yang tersebar hingga ke seluruh pelosok desa di negeri ini. “Tolong, jangan mengerdilkan dan remehkan PKK, karena PKK ibarat mesin sosial yang paling ekstensif di Indonesia dengan yang bahkan tidak ada di luaran sana,” kata Tito.
Lebih lanjut, Tito mengungkapkan, organisasi PKK adalah mesin yang memiliki kekuatan powerfull. Hanya saja sekarang tinggal dari masing-masing pribadi dan daerah, mau digerakkan atau tidak.
“Hanya persoalannya, apakah ini mau dipakai atau tidak. Jika mau dipakai akan menjadi powerfull dan akan menghadirkan sebuah perubahan besar untuk semua urusan. Walaupun hanya sepuluh program prioritas yang dimiliki, tapi sepuluhnya ini mencakupi semua aspek,” ujarnya.
Untuk mendukung semua gerakan dan aksi PKK, diperlukan leadership kuat, yang berfungsi untuk memanage serta mengarahkan organisasi untuk menjalankan tugas-tugas dengan baik sesuai yang direncanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Selain itu, kata Tito, keterampilan dari leadership dari ketua, menjadi kunci utama yang akan sangat mempengaruhi kinerja dan arah organisasi, khususnya dalam hal mencapai tujuan organisasi. Sehingga eksistensi organisasi dan kepercayaan masyarakat pun semakin meningkat.
Selesai mengikuti puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke- 50 tingkat Nasional Tahun 2022 secara virtual, dari Banda Aceh, Dyah beserta anggota TP PKK Aceh melakukan prosesi pemotongan tumpeng, sebagai bentuk rasa syukur atas eksistensi kehadiran PKK selama setengah abad.