BANDA ACEH – Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Provinsi Aceh kembali melaksanakan simulasi evakuasi Tsunami atau Tsunami Drill di 3 (Tiga) lokasi yaitu di halaman SMP 11 Banda Aceh yang di ikuti oleh seluruh siswa/i serta guru SMP Negeri 11 Banda Aceh, di Escape Building, Lambung Banda Aceh yang diikuti olej siswa/i serta guru SMP 5 Banda aceh serta di halaman kampus Universitas Bina Bangsa Getsempena Aceh yang di ikuti oleh mahasiswa dan dosen di kampus tersebut, Jum’at (23/12/2022).
Simulasi Gempa bumi dan tsunami di SMP 11 Banda Aceh di buka langsung oleh Kadisdik Kota Banda Aceh Sulaiman, dengan didampingi oleh Fazli dari BPBA. Sedangkan di SMP 11 Banda Aceh dihadiri oleh Yudhi Satriah dari BPBA.
Sebelum Kegiatan simulasi ditiga tempat tersebut dilaksanakan, telah dilakukan pendampingan terhadap siswa/i serta mahasiswa yang ada dilokasi tersebut pada tanggal 20 – 21 Desember 2022 oleh team fasilisator Forum PRB Aceh.
Pada kegiatan simulasi dalam rangka memperingati 18 tahun tsunami aceh diikuti oleh kurang lebih 600 peserta yang terdiri dari siswa dan mahasiswa dari 3 lokasi yang berbeda.
Ketua Forum PRB Aceh Muhammad Hasan, S.Si.,M.Si di lokasi SMP 11 Banda Aceh mengatakan Indonesia secara umum merupakan salah satu negara yang rawan Bencana, termasuk salah satunya adalah Propinsi Aceh.
Aceh merupakan salah satu wilayah rawan dan harus diwaspadai, karena propinsi Aceh berdekatan langsung dengan pantai” tungkasnya Hasan bangka.
Ia menambahkan, Tsunami Drill / Simulasi Tsunami Dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi risiko ancaman bencana. Tidak hanya tsunami drill saja, latihan simulasi bencana ini selanjutnya akan dilakukan dengan bentuk ancaman bencana lainnya.
Pj. Kegiatan Simulasi Evakuasi Mandiri Gempa Bumi dan Tsunami Syarifah Intan Raudah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sudah seharusnya dilakukan secara rutin di sekolah.
"Fasilitator kegiatan ini berusaha menggunakan pendekatan yang sederhana dan praktis untuk pelaksnaan Simulasi ini, sehingga mudah untuk dilakukan kembali" jelas Intan yang juga merupakan Alumni Sarjana Komunikasi Universitad Syiah Kuala.