PT Mifa Bersaudara dengan PH. Kacang Tanah/KWT. Niwana berupa Alat Pengolah Kacang
PT PLN dengan Usaha Tahu Tempe/MU Jabi berupa Bantuan Alat Kerja
PT Dunia Barusa dengan Keripik Nafis berupa Mesin Sealer, Komputer, Kemasan Standing Pouch
PT Pegadaian denganPoktan Surya Holtikultura berupa KUR Pertanian (Mikro)
PT Pelindo dengan Poktan Surya Holtikultura berupa Alsintan
PT Pelindo dengan BUMG – Maju Bersama berupa Gudang
PT Bank Syariah Indonesia dengan Poktan Surya Holtikultura berupa Alat Pertanian/ KUR Pertanian
PT Bank Syariah Indonesia dengan BUMG - Tulung Mulung berupa Traktor dan Agen BSI
PT Bank Syariah Indonesia dengan BUMG - Maju Bersama berupa Truk Fuso dan Agen BSI Link
Penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang kita lakukan hari ini diperlukan guna mengantisipasi tantangan ke depan yang tidak mudah. Mulai dari Ketergantungan pasokan komoditas dari daerah lain, contohnya komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, terdapat kendala pola konsumsi di mana masyarakat tidak terbiasa mengkonsumsi produk turunan seperti sambal cabai, bubuk cabai, pasta tomat, bawang goreng, dan sebagainya yang menjadi penyebab volatilitas harga produk segar pertanian. Selanjutnya, terdapat tantangan terkait dampak dari badai El Nino yang mengancam produksi pertanian dan perkebunan apabila tidak kita antisipasi bersama.
Oleh sebab itu, melalui acara ini kami berharap seluruh pihak terkait agar meningkatkan konsistensi, inovasi, dan sinergi (KIS) untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Aceh 2023, kami berharap kita semua dapat melakukan penguatan terhadap hal-hal berikut:
Dukungan pemerintah daerah untuk optimalisasi Belanja Tidak Terduga (BTT).
Mendorong GerTam (Gerakan Tanam) untuk meningkatkan produksi pertanian. Kami berharap semua pihak juga terus meningkatkan inovasi dan kreatifitasnya dalam mendorong Digital Farming atau Smart Farming di Aceh guna mengantisipasi ancaman El Nino saat ini dan ke depan.
Meningkatkan Kerja sama Antar Daerah (KAD), yang didorong dengan subsidi ongkos angkut.
Melanjutkan fokus operasi pasar dan pasar murah pada pasar tradisional yang menjadi sampel BPS
Sumber : RRI