Pidie - Dalam langkah strategis memperkuat basis dukungan untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 02, H Muzakir Manaf (Mualem) dan H Fadhlullah (Dek Fad), Laskar Panglima Nanggroe semakin solid.
Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf, secara resmi menunjuk Azwar sebagai Ketua Distrik Laskar Panglima Nanggroe untuk wilayah Pidie.
Keputusan ini diumumkan dalam wawancara eksklusif pada Jumat (11/10).
Langkah tersebut memicu perhatian serius di kancah politik lokal. Penunjukan Azwar dianggap sebagai strategi cerdas dalam memobilisasi kekuatan di Pidie, daerah yang dikenal sebagai kantong suara penting bagi pasangan Mualem-Dek Fad.
"Kami menempatkan orang-orang terbaik di lini depan perjuangan ini. Penunjukan Azwar adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan kemenangan Mualem dan Dek Fad," ungkap Sulaiman Manaf dengan penuh keyakinan saat ditemui awak media.
Pidie, sebagai salah satu wilayah krusial, kini berada di bawah komando Azwar, yang dikenal memiliki rekam jejak kuat dalam pergerakan politik lokal.
Sulaiman menegaskan bahwa Laskar Panglima Nanggroe tidak main-main dalam misi memenangkan Mualem-Dek Fad.
“Kami mengincar dominasi suara di Pidie. Ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi soal memastikan Aceh kembali di tangan orang-orang yang mengerti apa yang dibutuhkan rakyat," tegasnya dengan nada penuh semangat.
Azwar, yang telah lama berkecimpung dalam aktivitas kemasyarakatan dan politik, menyambut penunjukan tersebut dengan tekad bulat.
“Pidie adalah jantung perjuangan kami, dan saya siap menjalankan amanah ini. Kami akan bergerak dari gampong ke gampong untuk memastikan masyarakat Pidie mendukung pasangan yang peduli dengan masa depan Aceh,” ujarnya.
Dengan dinamika politik yang semakin memanas menuju Pilgub Aceh, penunjukan ini semakin mengokohkan posisi pasangan Mualem-Dek Fad sebagai kandidat yang memiliki basis dukungan kuat di berbagai daerah, termasuk Pidie.
Sinyal ini jelas, Laskar Panglima Nanggroe tidak akan tinggal diam dalam memenangkan pemilu yang dianggap paling penting dalam sejarah politik Aceh pasca-konflik.
*Optimalisasi Dukungan dari Bawah*
Penempatan Azwar sebagai ketua distrik juga dianggap sebagai manuver tepat untuk memperkuat jaringan akar rumput.
Pidie selama ini dikenal sebagai daerah strategis dengan pengaruh politik yang tidak bisa dianggap remeh.
Dengan adanya Azwar, Laskar Panglima Nanggroe bertekad untuk memaksimalkan penggalangan suara dari lapisan masyarakat terbawah hingga elit lokal.
Dengan strategi yang semakin matang dan terstruktur, pertarungan menuju kursi Aceh 1 dan Aceh 2 dipastikan akan semakin sengit.