Takengon – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), dengan sigap merespons bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kodim 0106/Aceh Tengah. Bencana ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Desa Sepakat dan Desa Ramung Ara, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah. Insiden yang terjadi pada Rabu (09/10/24) tersebut menyebabkan empat korban jiwa, serta menimbulkan kerusakan parah pada sejumlah rumah yang tertimbun longsor dan terendam air bercampur lumpur.
Korban yang meninggal dunia dalam kejadian ini adalah Caysar Sofian (29 tahun), istrinya Putri Ananda (28 tahun), serta kedua anak mereka, Sofia Putri (11 tahun) dan Gibran (4 tahun). Selain itu, empat rumah mengalami kerusakan berat, termasuk milik almarhum Caysar Sofian, Sastra, Aziman, dan Sabri.
Pangdam IM menyampaikan bahwa sejak Selasa malam, personel Kodim 0106/Aceh Tengah, bersama personel Polri dan masyarakat setempat, telah dikerahkan untuk membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam proses evakuasi warga yang tertimbun longsor. "Semua korban telah berhasil ditemukan, dan saat ini prajurit TNI bersama masyarakat terus bekerja keras membersihkan material lumpur yang menutupi rumah-rumah warga," ujar Mayjen TNI Niko Fahrizal. Selain itu, Kodim 0106/Aceh Tengah akan terus memantau situasi di lapangan untuk memastikan kondisi tetap terkendali, dengan harapan bencana ini segera teratasi.
Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan bahwa Kodam Iskandar Muda telah menyiagakan personel serta sarana dan prasarana di seluruh jajaran Kodim 0106/Aceh Tengah, guna mengantisipasi kemungkinan banjir susulan, terutama jika curah hujan yang tinggi terus berlanjut. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, karena intensitas hujan yang tinggi masih mungkin terjadi dalam beberapa hari mendatang,” tambahnya.
Kodam Iskandar Muda senantiasa menunjukkan kepedulian terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat, sejalan dengan tugas pokok dalam pembinaan teritorial, khususnya melalui komunikasi sosial. Pangdam IM juga menekankan pentingnya implementasi butir ke-8 Wajib TNI, yakni mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. “Prajurit Kodam IM harus selalu siap dalam kondisi perang, namun juga bermanfaat bagi masyarakat di masa damai,” kata Mayjen TNI Niko Fahrizal. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain."
Dengan demikian, kehadiran prajurit Kodam IM dalam penanganan bencana ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat serta mengembalikan kondisi wilayah terdampak ke situasi normal sesegera mungkin.