Debat publik Kedua Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh berlangsung di Aula Jeddah Asrama Haji Banda Aceh pada Rabu (20/11/2024) malam pukul 20.30 WIB.
Ditengah guyuran hujan deras, ratusan loyalis dan pendukung Illiza-Afdhal hadiri debat publik kedua walikota Banda Aceh adalah bukti bahwa masyarakat Kota Banda Aceh sangat mengharapkan dan merindukan pemimpin yang "cakap sesuai bikin".
Ketua Umum Gerakan Pemuda Kota (GPK) Riri Isthafa Najmi mengatakan kehadiran masyarakat yang benar-benar kompak dan solid dapat disaksikan saat semuanya menyerukan dan mengelu-elukan nama Illiza-Afdhal pada saat debat kandidat berlangsung di pelataran Asrama Haji.
"Ratusan loyalis Illiza-Afdhal ikut hadir dalam debat debat publik (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota di pelataran Asrama Haji adalah bukti rasa cinta dan dukungan penuh seluruh Warga Kota Banda Aceh yang sangat menginginkan Illiza-Afdhal menjadi Walikota Kota dan Wakil Walikota Banda," ujarnya.
Ratusan loyalis Illiza-Afdhal dengan memakai kaos Illiza-Afdhal sangat solid dan kompak saat Illiza-Afdhal memaparkan visi dan misi dan menjelaskan program prioritas ke depan saat terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh.
“Salah satu program prioritas seperti beasiswa, dukungan UMKM, dan penurunan tarif PDAM adalah kebutuhan mutlak yang dibutuhkan masyarakat Kota Banda Aceh," imbuhnya.
Pemuda yang disapa Rifan Basajan itu menambahkan, program yang dipaparkan Illiza-Afdhal selama debat adalah program yang sangat masuk akal dan kebutuhan yang urgen untuk masyarakat Kota Banda Aceh.
"Kita paham bahwa ratusan masyarakat hadir karena memang panggilan hati. Bukan karena iming-iming uang atau pemberian sembako lainnya," ujar Rifan.
Masyarakat Kota Banda Aceh ingin Illiza-Afdhal menjadi Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh karena Ingin program yang dijanjikan tersebut berhasil terwujud.
"Illiza-Adhal adalah Paslon yang berkomitmen untuk mendukung UMKM dan para pengusaha kecil. Memberikan kemudahan, akses layanan yang lebih baik dan solusi untuk menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran di Kota Banda Aceh," tutup Rifan.
