• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Plt Kajati Aceh Terima Audiensi FKUB, Perkuat Toleransi dan Harmoni Beragama di Aceh

    1/08/25, Rabu, Januari 08, 2025 WIB Last Updated 2025-01-08T15:53:26Z
    Banda Aceh  |  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Muhibuddin SH MH, menerima kunjungan audiensi dari Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, Rabu (8/1/2025) di Kantor Kejati Aceh, Banda Aceh.

     Audiensi ini bertujuan memperkuat kerja sama untuk mendorong toleransi dan harmoni antarumat beragama di Aceh.

    Rombongan FKUB dipimpin Ketua FKUB Aceh, H. A. Hamid Zein SH MHum, dengan didampingi sejumlah tokoh lintas agama. Mereka disambut langsung oleh Plt Kajati Aceh Muhibuddin SH MH, Asisten Intelijen Mukhzan SH MH, dan beberapa pejabat Kejati lainnya.

    Dalam pertemuan itu, Muhibuddin menyampaikan pesan penting tentang toleransi. Ia menegaskan bahwa perbedaan agama dan kepercayaan adalah hal yang tidak dapat dipilih manusia, melainkan merupakan ketentuan Tuhan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Aceh untuk menerima perbedaan tersebut dan hidup berdampingan dengan damai.

    "Sejak zaman Kerajaan Aceh, toleransi antarumat beragama telah menjadi budaya. Contohnya, kuil Hindu di Keudah, Banda Aceh, tetap berdiri hingga kini meski jumlah penganut Hindu sangat sedikit," ujar Muhibuddin.

    Ia juga mengimbau tokoh agama di Aceh untuk terus menyuarakan fakta mengenai tingginya tingkat toleransi di daerah ini dan menolak sifat egoisme yang bisa merusak kerukunan. Selain itu, Muhibuddin berharap para pemuka agama rutin mempublikasikan keberhasilan toleransi di Aceh untuk meluruskan pandangan negatif pihak luar.

    Ketua FKUB, Hamid Zein, menyatakan bahwa secara umum relasi sosial keagamaan di Aceh berjalan harmonis, meskipun ada sedikit persoalan terkait pendirian rumah ibadah di beberapa wilayah seperti Bireuen, Singkil, dan Aceh Tamiang. FKUB juga mengusulkan Aceh sebagai tuan rumah Konferensi Nasional FKUB 2025.

    Sejumlah tokoh lintas agama turut memberikan laporanya , misalnya Tokoh dari Agama Hindu, Paini, melaporkan komunitas Hindu yang terdiri dari 6 kepala keluarga di Banda Aceh tetap menjalankan ibadah dengan aman tanpa gangguan. 

    Hal senada disampaikan oleh tokoh Buddha, Yuswar, yang mengungkapkan bahwa toleransi beragama di Aceh sangat baik meski sering disalahpahami oleh pihak luar.

    "Kami pernah memiliki dua anggota yang melanggar hukum karena berjudi sabung ayam. Mereka dengan sukarela menjalani hukum jinayah untuk mendapatkan hukuman cambuk tanpa masuk penjara," ungkap Yuswar.

    Dari komunitas Kristen, Idaman Sembiring menyampaikan bahwa umat Kristen di Aceh yang berjumlah sekitar 30 ribu jiwa, terutama di wilayah Aceh Tenggara dan Singkil, tidak menghadapi gangguan berarti.

    Pernyataan serupa juga datang dari Baron Pandiangan yang mewakili komunitas Katolik, yang menyebutkan adanya tiga paroki di Aceh yang berjalan dengan damai.

    Audiensi ini mempertegas sebagai bentuk kepdulian  semua pihak untuk menjaga toleransi dan harmoni dalam keberagaman, sebagaimana Aceh telah menjadi teladan sejak zaman kerajaan.

    Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting di Aceh, seperti Tgk Haji Abdullah Usman, Muhammad Nas, Cut Intan Arifah, dan lainnya.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini