Dengan tangan cekatan, Serma Syamsuar ikut mengangkat tumpukan padi yang baru dipanen dan memasukkannya ke dalam mesin perontok. Sesekali, ia menyeka keringat yang mengalir di wajahnya. Tak ada raut lelah, hanya semangat yang terpancar dari wajahnya saat membantu petani menyelesaikan panen mereka.
Bagi Serma Syamsuar, turun ke sawah bukan sekadar membantu, tetapi juga bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan. Ia menyadari bahwa petani memiliki peran besar dalam memastikan ketersediaan pangan, sehingga sudah sewajarnya mendapat dukungan penuh.
“Sebagai Babinsa, kami selalu siap membantu masyarakat, termasuk para petani. Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi tantangan di lapangan. Dengan turun langsung seperti ini, kami juga bisa memahami kondisi mereka lebih dekat,” kata Serma Syamsuar.
Kehadiran Babinsa dalam kegiatan pertanian bukanlah hal baru. Program ketahanan pangan yang digalakkan oleh TNI AD terus berjalan, salah satunya melalui pendampingan kepada petani. Dalam berbagai kesempatan, Babinsa turut memberikan motivasi, membantu penyuluhan, hingga turun langsung ke sawah seperti yang dilakukan Serma Syamsuar di Gampong Payaroh.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga setempat, yang merasa bahwa peran Babinsa tidak hanya terbatas pada tugas keamanan, tetapi juga bagian dari solusi atas berbagai tantangan sosial dan ekonomi masyarakat.
Sinergi antara TNI dan masyarakat, khususnya petani, menjadi bukti bahwa gotong royong masih menjadi budaya yang hidup di tengah masyarakat. Dan bagi Serma Syamsuar, membantu petani bukan sekadar tugas, tetapi panggilan hati untuk terus mengabdi bagi rakyat dan negeri.
