Banda Aceh – Sejak lahir pada 8 Juni 1946, Serikat Perusahaan Pers (SPS) telah menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan industri media di Indonesia. Di Aceh, SPS tidak hanya fokus pada penguatan bisnis media, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Dari kepedulian terhadap anak yatim hingga keterlibatan dalam penanggulangan bencana bersama Forum PRB, SPS Aceh terus membuktikan bahwa industri pers memiliki tanggung jawab sosial yang besar.
Kamis (20/3/2025), SPS Aceh kembali menggelar kegiatan buka puasa bersama sekaligus memberikan santunan kepada puluhan anak yatim di halaman kantornya, Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh. Acara ini menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antara perusahaan media, pemerintah, serta dunia usaha yang turut mendukung kegiatan tersebut.
"Ini bukan sekadar berbagi, tetapi bentuk nyata bahwa perusahaan media tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga hadir untuk masyarakat," ujar Ketua SPS Aceh, Mukhtaruddin Usman SE.
SPS Aceh di Garda Depan Kebencanaan dan Pengembangan SDM
Selain berperan dalam kegiatan sosial, SPS Aceh juga aktif dalam kerja sama dengan Forum PRB dalam bidang kebencanaan. Sebagai organisasi yang menaungi perusahaan pers, SPS memahami pentingnya peran media dalam memberikan informasi yang cepat dan akurat saat terjadi bencana.
"Kami ingin memastikan bahwa insan pers di Aceh memiliki kesiapan dalam menghadapi situasi darurat. Melalui kerja sama dengan Forum PRB, kami terus mendorong edukasi dan pelatihan kebencanaan bagi jurnalis," tambah Mukhtaruddin.
Tidak hanya fokus pada kebencanaan, SPS Aceh juga berkomitmen dalam mengembangkan kualitas insan pers, terutama dalam hal manajemen media. Organisasi ini telah menjalankan berbagai pelatihan dan pendampingan bagi perusahaan pers di Aceh agar semakin profesional dan berkelanjutan.
"Pers bukan hanya soal pemberitaan, tetapi juga bagaimana manajemen media dikelola dengan baik agar bisa bertahan di tengah tantangan industri saat ini," katanya.
HUT SPS ke-79 dan Tantangan Besar untuk Aceh
Tahun ini menjadi momen spesial bagi SPS, karena organisasi yang telah berdiri selama 79 tahun ini akan merayakan HUT ke-79. Lebih istimewa lagi, SPS Aceh dipercaya sebagai tuan rumah perayaan HUT SPS serta Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
"Tahun ini adalah momen penting bagi kita. SPS Aceh mendapat kepercayaan nasional. Ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tantangan untuk membuktikan bahwa Aceh mampu menjadi tuan rumah yang baik," tegas Mukhtaruddin.
Selain memperkuat posisi media, SPS Aceh juga mendukung program pembangunan Aceh di bawah kepemimpinan Muzakir Manaf dan Fadhlullah.
"Kami siap menyebarluaskan informasi tentang pembangunan, pengembangan wisata, serta program-program lain yang bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Kepedulian yang Tidak Berhenti di Bulan Ramadhan
Bagi SPS Aceh, kepedulian sosial bukan hanya tradisi Ramadhan. Organisasi ini juga aktif dalam aksi kemanusiaan lainnya, mulai dari bantuan kebencanaan hingga peningkatan kapasitas insan pers di Aceh.
"Kami ingin SPS Aceh terus menjadi wadah bagi perusahaan media yang tidak hanya kuat secara bisnis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi," tutup Mukhtaruddin.
Sore itu, saat anak-anak yatim tersenyum menerima santunan, dan para jurnalis serta mitra berbagi kebersamaan, terlihat jelas bahwa SPS Aceh adalah lebih dari sekadar organisasi media—ia adalah kekuatan yang membangun, menguatkan, dan memberi arti lebih bagi Aceh. (***)